INTERNATIONAL

Turis Serbu Hanoi Cuma Saksikan Trump dan Kim Jong Un

HANOI, bisniswisata.co.id: Pertemuan puncak kedua antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, menjadi salah satu alasan turis mengunjungi ibu kota Hanoi, Vietnam. Wisatawan asing dari berbagai negara menyerbu cuma ingin menyaksikan pertemuan dalam sejarah dunia ini.

Trump dan Kim bakal menggelar pertemuan dua hari di Hanoi pada 27 dan 28 Februari 2019 untuk membuat tindak lanjut dari kesepakatan denuklirisasi Semenanjung Korea Utara, yang telah diteken sebelumnya di Singapura pada pertengahan 2018.

Lee Parry, yang merupakan turis berkebangsaan Inggris, memanfaatkan layanan perusahaan travel Young Pioneer Tours untk mengambil paket tur ke Hanoi pada saat berlangsungnya pertemuan puncak itu. “Jauh lebih baik dari pada hanya melihat di Twitter atau Facebook,” kata Parry, 36 tahun, yang sedang belajar di Cina seperti Channel News Asia, Selasa, (26/02/2019).

YPT merupakan perusahaan penyedia jasa tur berbasis di Cina. “Berada di garis terdepan dan melihat secara langsung merupakan kesempatan terlalu baik untuk dilewatkan,” kata Parry.

Dia mengambil paket tur dari perusahaan YPT, yang memiliki slogan “tujuan wisata yang ibu Anda lebih suka Anda hindari”. Ini termasuk tur ke Korea Utara.

Peserta tur, seperti dilansir Daily Mail, akan mengunjungi beberapa pusat turis di Hanoi seperti makam Ho Chi Minh, sebuah museum perang, dan penjara Hanoi Hilton, yang menjadi tempat penahanan sejumlah tentara AS termasu mendiang Senator John McCain saat Perang Vietnam.

Peserta tur juga akan menyambangi Hotel Melia, yang menjadi lokasi tempat menginap Kim selama KTT dengan Trump. Seorang peserta tur lainnya Neel Sapre, yang merupakan manajer sales asal India, mengaku senang bisa mengikuti tur ini.

“Rasanya luar biasa. Saya belum pernah melihat begitu banyak orang media berkumpul di satu lokasi. Jadi senang sekali rasanya,” kata dia di Lapangan Lenin dinaungi patung tokoh revolusioner Uni Sovyet itu.

“Jika pertemuan puncak itu berakhir dengan sukses, kita akab menyaksikan sebuah sejarah dibuat,” kata Gareth Johnson, direktur YPT.

YPT merupakan perusahaan turn yang memfasilitasi perjalanan mahasiwa AS Otto Warmbier ke Korea Utara. Di sana, Warmbier tertangkap dan terkena tuduhan mencoba mencuri poster propaganda dan ditahan selama 18 bulan. Dia meninggal karena sakit beberapa saat setelah dilepas.

Saat ini, Kim Jong Un telah tiba di Hanoi setelah menempuh perjalanan kereta api sejauh 4000 kilometer melewati daratan Cina menggunakan kereta api hijau bergaris kuning. (ENDY)

Endy Poerwanto