Tips Traveling di Tempat Bersuhu Ekstrem

JAKARTA, bisniswisata.co.id:Suhu panas yang sedang terjadi di Indonesia saat ini bukan menjadi alasan untuk tidak traveling. Traveling di tengah suhu ekstrim tetap aman jika kebutuhan air dalam tubuhmu terpenuhi dan kulit tidak langsung terpapar sinar matahari.

Hasil pengamatan di beberapa stasiun oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) menunjukkan bahwa suhu udara maksimum dapat mencapai 37 celcius sejak 19 Oktober 2019. Suhu panas akan lebih terasa di wilayah Indonesia bagian selatan (Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagainya) karena posisi semu matahari berada di atas daerah tersebut.

Berikut tips traveling ditengah cuaca yang ekstrem seperti disadur laman Kompas, Rabu (23/10/2019):

#. Waspada heat stroke

Suhu yang terlalu panas dapat memicu tubuh terkena heat stroke. Ini adalah kondisi yang terjadi saat tubuh terlalu panas. Heat stroke diakibatkan beberapa faktor seperti iklim tertentu misalnya suhu cuaca tinggi, kelembaban tinggi, tidak ada angin, aktivitas yang berat, serta sinar matahari yang begitu terik. Faktor lainnya adalah kondisi kesehatan, seperti sakit diabetes, gangguan kejiwaaan, malnutrisi, mabuk, kurang tidur, dan dehidrasi.

Gejalanya bisa seperti mengalami kebingungan, pusing, tidak sadar, kelelahan dan muntah-muntah. Jika tidak cepat-cepat ditanganni gejala tersebut akan menjadi lebih serius seperti, kulit pucat, kesulitan berjalan, pupil terdilatasi, nafas cepat hingga kejang-kejang. Cara untuk menangainnya dengan beristirahat sejenak di tempat teduh. Jika sedang menempuh perjalanan dengan jalan kaki kamu busa berhenti dan minum banyak air. Namun jika sudah serius kamu bisa minta bantuan medis.

#. Jangan sampai dehidrasi

Melakukan perjalanan dan beraktivitas berat saat traveling bisa membuatmu kehilangan banyak cairan. Tubuh memerlukan sekitar 2 liter perhari dalam aktivitas normal, sehingga harus lebih banyak mengkonsumsi air ketika berpergian. Selalu sediakan air putih atau minuman berion dalam tas agar mudah jika ingin minum. Mengunakan botol yang bisa diisi ulang agar praktis dan dapat dibawa ke mana saja.

#. Memakan buah dan suplemen vitamin

Saat traveling ke tempat bersuhu ekstrem, perlu vitamin atau suplemen makanan sebagai penambah stamina. Cobalah tenggak multivitamin atau vitamin C agar kondisi tubuh selalu terjaga. Sumber vitamin juga bisa didapat dari buah-buahan seperti jeruk, apel, nanas, melon dan lain-lain. Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin dapat menjaga daya tahan tubuh dan tidak mudah sakit atau kelelahan.

#. Perhatikan bau tubuh

Udara panas saat suhu panas seperti ini memiliki kelembaban yang tinggi. Meskipun pada suhu panas ini banyak orang yang memilih untuk menikmati laut, mengenakan pakaian yang tipis, dan banyak lagi. Namun, saat beraktivitas sehari-hari dan tubuh jadi berkeringat, maka bau yang timbul akibat panas ini tidak terelakkan.

#. Lindungi kulit

Teriknya matahari mengharuskan para traveler untuk melindungi kulit dari paparan langsung sinar matahari. Salah satu caranya dengan mengunakan sunblock dengan SPF minimal 24 atau lebih. Oleskan setiap 2-3 jam sekali, agar kulit selalu terlindungi dari sinar matahari. Pakai juga lip balm dengan kandungan SPF minimal 15. Kulit bibir juga harus diperhatikan saat suhu panas melanda, karena kulit bibir sangat tipis dan lebih beresiko kering dan pecah-pecah.

#. Masuk ke ruangan ber-AC

Sesekali masuklah ke ruangan ber-AC seperti mal atau kafe. Jangan paksa tubuh berada di luar runag dengan suhu yang terbilang tinggi. Tunggulah ketika matahari tidak terlalu terik.

#. Atur ulang jadwal tempat wisata tujuan

Jika sebelumnya kamu telah menyusun jadwal perjalanan, atur ulang sesuaikan dengan suhu di luar ruangan. Misalnya aktivitas luar ruang bisa dilakukan pagi atau sore hari. Sedangkan di siang hari, pilihlah tempat wisata dalam ruang. (*)

Endy Poerwanto