JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah memberlakukan sejumlah peraturan guna mencegah penipuan terhadap jamaah umroh. Tetapi sampai sekarang masih saja ditemukan calon jamaah umrah yang terlantar, baik di saat di Arab Saudi maupun di Tanah Air.
Zahrini Mahdi, Dirut PT Inhil Arjuna Wisata mengatakan sehubungan dengan maraknya kasus penipuan calon jamaah umroh, masyarakat diminta lebih berhati-hati lagi saat memilih travel umrah.
“Di lapangan memang masih ditemukan calon jamaah umroh yang jadi korban penipuan. Sebenarnya masyarakat bisa mengantisipasinya sejak awal,” lontar Zahrini dalam siaran persnya yang diterima Bisniswisata.co.id, Senin (26/03/2018)
Menurutnya, tindakan pencegahan harus dilakukan oleh calon jamaah umroh sendiri. “Pertama selidiki perizinan dari biro travel yang dituju. Sudah terdaftar di Kemenag atau belum, kan bisa dicek di aplikasi Umrah Pintar milik Kemenag,” kata perempuan yang akrab disapa Rini itu.
Setelah dicek perizinannya, lanjut dia, masyarakat juga wajib menyelidiki kapan terakhir travel tersebut memberangkatkan jamaah umrah.
“Nah, Terpenting sebelum mendaftar harus memastikan kapan jadwal keberangkatan umrahnya,” saran Rini.
Kedua, lanjut dia, calon jamaah umrah harus menanyakan kapan visanya keluar. Jika tidak ada kepastian lebih baik jangan meneruskan kontrak karena jelas akan merugikan di kemudian hari. “Apalagi masih dijanjikan dan tak ada kepastian, ini perli diwaspadai,” lontarnya.
Ketiga, perlu dipertanyakan leboh detail terkait bagaimana dengan fasilitas hotelnya, apakah sudah terpesan. Bila ada jawaban yang meragukan lebih baik menjadi pertimbangan untuk pembatalan. Bila perlu masyarakat langsung mengecek ke hotel yang disebutkan perusahaan travel itu
Kempat, begitu juga dengan tiket pesawat pergi pulang. Pertanyaan-pertanyaan ini wajib rutin ditanyakan sebelum keberangkatan.
Dilanjutakan, standar biaya umroh senilai Rp18 juta minimal sudah benar. Sayangnya ada travel yang menerapkan biaya ini tapi fasilitas yang mereka berikan ternyata untuk harga Rp25 juta. “Perusahaan travel harus jujur dengan menyodorkan harga yang sesuai fasilitasnya,” tegasnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)