JAKARTA, bisniswisata.co.id: Liburan tutup tahun sebentar lagi datang. Ada suka duka menyelimuti beberapa bandara di daerah. Sukanya ada bandara yang ramai dengan ekstra flight. Sebaliknya ada duka sehingga mengeluas dada. Hal ini sangat wajar salah satu penyebabnya harga tiket pesawat yang dianggap masih mahal.
Bisniswisata.co.id menghimpun beberapa bandara yang sibuk melayani tambahan jumlah penerbangan seperti di Bandara Internasional Ngurai Rai Bali. Ngak bisa dipungkiri, Bali masih tetap destinasi wisata favorit baik bagi wisatawan domestik dan internasional saat liburan Natal dan Tahun Baru 2020.
Hingga kini pengajuan tambahan penerbangan atau extra flight, tercatat sebanyak 6 maskapai nasional dan internasional sebanyak 367 penerbangan tambahan, pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2020.Keenam maskapai itu antara lain AirAsia, Garuda Indonesia, Malindo Air, Korean Air, Lion Air, dan Citilink.
General Manager Angkasa Pura I, Herry AY Sikado menyebut, jumlah penambahan penerbangan tahun ini turun drastis jika dibanding tahun lalu yakni mencapai 108 persen. Pada tahun lalu, tercatat pengajuan tambahan penerbangan mencapai 765. Jumlah tersebut mengakomodasi sekitar 145.000 kursi. Dan tahun 2019 ini, 367 tambahan penerbangan mampu mengakomodir 76.000 kursi.
Pada penambahan penerbangan tahun ini, rute dari dan ke Bandar Udara Soekarno-Hatta mendominasi dengan total sebanyak 351 penerbangan, atau lebih dari 95 persen dari total pengajuan. Sisanya adalah rute dari dan ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan 6 penerbangan, Brisbane, Australia, dengan 6 penerbangan, serta Incheon, Korea Selatan, dengan 4 penerbangan.
“Memang kali ini, permohonan extra flight turun cukup drastis. Namun demikian, kami tetap berkomitmen untuk mengawal salah satu periode sibuk dalam lalu lintas penerbangan di Bali ini, sehingga para pengguna jasa bandar udara dapat menikmati perjalanan udara yang selamat, aman, dan nyaman. Itu tekad kami,” tutup Herry.
Di Bandara Juanda Surabaya, tercatat dua maskapai penerbangan telah mengajukan penambahan penerbangan untuk masa liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Permohonan itu datang dari Citilink dan Air Asia. “Dua maskapai mengajukan ekstra flight untuk penerbangan domestik, yaitu Citilink dua flight tujuan Denpasar dan Yogyakarta serta Air Asia empat flight tujuan Jakarta,” papar General Manager Bandara Internasional Juanda Surabaya Heru Prasetyo
Dijelaskan guna menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang kerap menjadi hambatan dalam dunia penerbangan saat Natal dan Tahun Baru, manajemen Bandara Internasional Juanda juga melakukan langkah antisipasi. Pihaknya memastikan pengawasan dan pemeliharaan pekerjaan saluran pembuangan air berjalan sesuai prosedur keamanan dan keselamatan kerja. “Hal itu sejalan dengan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada bulan Desember akan terjadi hujan dengan intensitas yang cukup sering,” katanya.
Meskipun saat ini terminal 1 (T1) sedang dilaksanakan pekerjaan perluasan dan pembenahan interior tahap I beserta fasilitas penunjangnya, operasional bandara tetap akan berjalan normal. Pihaknya telah membuat rencana alur penumpang yang disesuaikan dengan tahapan renovasi terminal agar tidak menganggu operasional terutama jelang libur Natal dan Tahun Baru.
Hingga 8 Desember 2019, menurut Heru, bobot progres keseluruhan pekerjaan perluasan dan pembenahan interior terminal satu (T1) tahap I beserta fasilitas penunjangnya sudah mencapai 23,052 persen dari target rencana yang ditetapkan, yaitu 10,869 persen. Ia menjelaskan, terdapat deviasi penambahan 12,182 persen. “Ditargetkan pekerjaan ini akan selesai pada bulan Mei tahun 2020 dan dapat digunakan saat musim Lebaran tahun 2020 guna memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang,” katanya.
Sementara Bandara Depati Amir Pangkalpinang memprediksi pada liburan Natal dan Tahun Baru 2020 terjadi lonjakan penumpang sekitar 4 persen. Kenaikan ini dari Maskapai Garuda Indonesia yang menambah penerbangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dari Jakarta ke Pangkalpinang dan sebaliknya. Penerbangan ekstra ini akan diberlakukan mulai 24-26 dan 29 Desember 2019, serta 1-5 Januari 2020
Kepala Dishub Bangka Belitung, KA Tajudin mengatakan jumlah penumpang menggunakan pesawat terbang di Bandara Depati Amir Pangkalpinang periode Desember-Januari 2018-2019, sebanyak 118.491 orang. Dan periode sama pada 19 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020, total jumlah penumpang diprediksi mengalami kenaikan sekitar 4% atau sekitar 1.001 penumpang. “Saat Nataru 2018/2019 jumlah penumpang sebanyak 118.491 orang. Untuk Nataru 2019/2020 kita prediksi akan meningkat 4 persen atau sekitar 119.492 orang,” kata Tajuddin,
Ada kenaikan juga ada penurunan. Di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memperkirakan jumlah pergerakan penumpang pesawat pada masa Natal dan Tahun Baru baru 2020 amjlok sebesar 1% dibandingkan 2018. Pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, pergerakan penumpang di bandara tersebut sebanyak 106.486 orang. Jumlah itu diramalkan diramalkan menurun menjadi 205.727 orang pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.
Penurunan penumpang disebabkan berbagai faktor antara lain pergeseran penumpang dari sebelumnya bepergian dengan pesawat udara, kini mengunakan moda transportasi lain yakni angkutan laut dan darat. “Namun tidak menutup kemungkinan bahwa isu terkait masih tingginya harga tiket pesawat masih berlaku di masyarakat. Sehingga animo masyarakat naik pesawat sedikit tertahan,” kata General Manajer Angkasa Pura (AP) I Bandara El Tari Kupang, Barata Singgih
Menurutnya, pergeseran penumpang pesawat disebabkan membaiknya moda transportasi lain, yang kemudian menjadi pilihan bagi masyarakat untuk bepergian. Karena diprediksi terjadi penurunan penumpang pesawat belum ada maskapai yang berencana menambah frekuensi penerbangan.
Penurunan juga terjadi di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta. Penurunannya diprediksi hingga 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. General Manager Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, Agus Pandu Purnama menilai puncak arus Natal dan Tahun Baru baik di Adisutjipto maupun di YIA diprediksi terjadi pada 21 Desember. Sehingga, di Adisutjipto diperkirakan penumpang mencapai 21.522 penumpang dengan total 162 pergerakan pesawat.
“Hariannya bisa 19 ribu sampai 20 ribu (di Adisutjipto). Jadi ada kenaikan (hariannya). Di YIA juga diprediksi ada kenaikan sekitar lima persen dari (hari) biasanya yang sekitar 1.900 penumpang. Kami prediksi bisa sampai dua ribu lebih di YIA,” ujarnya.
Saat Natal Dan Tahun Baru ada penambahan penerbangan atau extra flight. Namun, extra flight ini akan dialihkan ke YIA bagi maskapai yang sudah menggunakan metode navigasi pesawat dengan dilengkapi peralatan yang memenuhi syarat yakni Performance-Based Navigation (PBN). “Bagi pesawat tertentu yang belum install alat navigasi ini maka tidak bisa melakukan extra flight di YIA. Salah satunya kemarin yang mengajukan Xpress Air, ini masih klasik pesawatnya, mereka belum instal PBN dan dalam progres. Sehingga mereka mengajukan di Adisutjipto,” jelasnya.
Maskapai penerbangan yang sudah mengajukan extra flight di YIA di antaranya Garuda Indonesia dengan tujuan Bandara Soekarno Hatta. Sementara untuk di Adisutjipto yang sudah mengajukan extra flight yakni Citilink tujuan Surabaya dan Xpress Air tujuan Banjarmasin. “Nam Air ada satu flight di Adisutjipto karena menggantikan flight yang sebelumnya. Jadi total pergerakan selama Nataru itu ada sekitar 32 pergerakan pesawat (hanya) untuk extra flight. Tahun lalu itu ada 50 pergerakan selama extra flight,” tambahnya. (end)