HALAL HOTEL INTERNATIONAL LIFESTYLE

Studi Traveloka Soroti Preferensi Perjalanan Domestik 70% Jepang

Studi mencakup keamanan, keterjangkauan, dan budaya mendorong pertumbuhan pariwisata di Seluruh Asia-Pasifik

TOKYO, bisniswisata co.id: Sebuah studi komprehensif baru yang dirilis oleh Traveloka, platform perjalanan terkemuka di Asia Tenggara, bermitra dengan YouGov, mengungkap perubahan signifikan dalam perilaku perjalanan di antara wisatawan Jepang.

Dengan wawasan yang dikumpulkan dari lebih dari 12.000 responden di sembilan pasar Asia-Pasifik (APAC), laporan berjudul “Travel Redefined: Understanding and Catering to the Diverse Needs of APAC Travellers” mengidentifikasi tren utama, termasuk dominasi pariwisata domestik, peningkatan sensitivitas harga, dan semakin menariknya pilihan perjalanan berkelanjutan.

Perjalanan Domestik Memimpin Preferensi Pariwisata Jepang

Dilansir dari travelandtourworld.com, menurut penelitian, 70% wisatawan Jepang lebih memilih perjalanan domestik daripada perjalanan internasional.

Angka ini termasuk yang tertinggi di kawasan APAC, yang mencerminkan kecenderungan kuat untuk menjelajahi objek wisata lokal.

Alasan utama untuk preferensi ini meliputi:

• Keamanan yang dirasakan: Faktor dominan bagi 65% responden yang merasa lebih aman bepergian di Jepang.

• Keterjangkauan: 57% memprioritaskan perjalanan domestik karena biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan perjalanan internasional.

• Kemudahan transportasi: Jaringan transportasi Jepang yang kuat dan efisien—mulai dari kereta peluru berkecepatan tinggi hingga angkutan umum lokal—membuat perjalanan domestik menjadi nyaman bagi 49% wisatawan.

Destinasi seperti Kyoto, Hokkaido, dan Okinawa terus menarik wisatawan domestik yang mencari pengalaman budaya, keindahan alam, dan relaksasi.

Eksplorasi Budaya dan Perjalanan Kesehatan Mendominasi Minat

Wisatawan Jepang didorong oleh kombinasi keingintahuan budaya dan keinginan untuk pengalaman kesehatan. Studi ini mengungkap bahwa:

• 62% responden lebih suka mengunjungi tempat wisata sejarah dan budaya seperti kastil, museum, dan situs warisan.

• 57% lebih suka tempat wisata alam, seperti pegunungan ikonik Jepang dan danau yang tenang.

• 52% menunjukkan minat pada tempat rekreasi kesehatan, yang menggarisbawahi fokus yang semakin besar pada relaksasi dan peremajaan melalui aktivitas seperti kunjungan ke onsen, tempat rekreasi yoga, dan perendaman di alam.

Tren ini menyoroti kemampuan Jepang untuk menawarkan pengalaman wisata holistik yang memadukan sejarah, alam, dan kesejahteraan pribadi.

Sensitivitas Harga Memengaruhi Keputusan Perjalanan

Seperti banyak wisatawan di seluruh APAC, wisatawan Jepang menunjukkan sensitivitas harga yang signifikan. Studi tersebut menemukan bahwa:

• 43% responden menganggap harga sebagai faktor terpenting saat memilih akomodasi, bahkan di atas kenyamanan dan fasilitas.

• 35% wisatawan Jepang terbuka untuk mengunjungi destinasi yang kurang dikenal berdasarkan rekomendasi dari keluarga dan teman.

• 32% terpengaruh oleh promosi dan diskon perjalanan, yang menunjukkan dampak penawaran yang didorong oleh nilai pada keputusan perjalanan.

Temuan ini menunjukkan bahwa penyedia perjalanan harus mengadopsi strategi harga yang kompetitif dan berfokus pada promosi untuk menarik wisatawan Jepang, terutama di pasar yang sadar biaya.

Perjalanan Berkelanjutan Mendapatkan Momentum.

Keberlanjutan muncul sebagai pertimbangan penting bagi wisatawan Jepang. Studi tersebut mengungkapkan bahwa:

• 63% wisatawan Jepang secara aktif mencari atau memilih opsi perjalanan berkelanjutan jika tersedia. • Namun, 31% mengaku tidak yakin di mana menemukan pilihan yang berkelanjutan, yang menyoroti kesenjangan dalam kesadaran dan aksesibilitas.

• 22% menganggap pilihan perjalanan berkelanjutan terlalu mahal, yang menunjukkan bahwa keterjangkauan masih menjadi kendala.

Meskipun menghadapi tantangan ini, temuan tersebut menandakan peluang yang semakin besar bagi industri pariwisata untuk mempromosikan pengalaman perjalanan yang ramah lingkungan, seperti transportasi rendah karbon, akomodasi berkelanjutan, dan wisata konservasi alam.

Wawasan Utama untuk Industri Pariwisata APAC

Caesar Indra, Presiden Traveloka, menekankan pentingnya memahami keragaman regional dalam preferensi perjalanan:

“APAC penuh dengan peluang, tetapi keragamannya menuntut kreativitas dan nuansa. Memahami kebutuhan unik pasar ini sangat penting bagi penyedia perjalanan. Keberhasilan terletak pada penyatuan wawasan ini ke dalam strategi inovatif untuk membawa wisatawan lebih dekat dengan pengalaman yang mereka cari.” ujar Caesar Indra

Laporan tersebut memberikan peta jalan bagi para pemangku kepentingan industri untuk mengantisipasi tren yang muncul, menyelaraskan penawaran dengan kebutuhan wisatawan, dan menciptakan pengalaman perjalanan yang bermakna untuk tahun 2025 dan seterusnya.

Pasar Perjalanan Jepang yang Tangguh dan Berkembang.

Jepang tetap menjadi salah satu pasar perjalanan paling dinamis di APAC, didorong oleh perpaduan antara wisata budaya, wisata kebugaran, dan wisata berkelanjutan.

Dengan wisata domestik sebagai yang terdepan, wisatawan Jepang terus menjelajahi destinasi lokal yang menawarkan keamanan, keterjangkauan, dan kenyamanan.

Pada saat yang sama, peningkatan fokus pada nilai harga dan wisata yang sadar lingkungan menghadirkan peluang baru bagi penyedia jasa pariwisata untuk berinovasi dan memenuhi permintaan yang terus berubah.

Laporan tersebut menggarisbawahi perlunya penyedia jasa perjalanan untuk:

• Mengembangkan paket perjalanan yang hemat biaya dan bernilai tambah.
• Meningkatkan kesadaran dan ketersediaan opsi wisata berkelanjutan.
• Menyorot pengalaman berbasis budaya, sejarah, dan kebugaran untuk menarik wisatawan domestik.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)