NEWS

Strategi Perusahaan Travel Bertahan dari Pandemi COVID-19

Jagalah komunikasi dengan klien: kunci bertahan di era pandemi (foto: US chambers of commerce)

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tanpa ada kejelasan kapan perbatasan negara dibuka kembali, banyak perusahaan travel yang biasanya mengatur paket wisata grup, kini berhenti beroperasi atau stuck

Mereka sesungguhnya telah melakukan bermacam cara untuk bangkit, termasuk menawarkan refund dan vouchers serta membuat paket perjalanan baru bagi orang-orang yang gemar berpetualang. Nyatanya, hal itu tidak banyak membantu. 

Pertanyaannya kemudian, apa yang dapat mereka lakukan untuk tetap mempertahankan klien setia mereka, sambil terus menarik klien baru.

Ini adalah era tersulit bagi industri perjalanan. Tantangan silih berganti datang sehingga menyulitkan bisnis untuk kembali normal.

Hal yang terbaru adalah munculnya daftar negara-negara yang warganya dianggap aman dari virus corona. Daftar ini dirilis oleh Uni Eropa. Itu berarti Amerika Serikat tidak termasuk negara dalam daftar aman. 

Hal itu tidaklah terlalu mengejutkan mengingat kasus orang-orang yang terinfeksi corona masih terus bertambah di sana. Tetapi bagi industri perjalanan, itu berarti kendala lain untuk bangkit.

Perusahaan perjalanan AAA Travel yang berkantor pusat di Florida, Amerika Serikat, memperkirakan orang Amerika akan mengambil 700 juta liburan selama musim panas ini. Sebagian besar atau sekitar 97% memilih wisata dalam negeri.

Kebanyakan mereka juga akan melakukan perjalanan darat sedangkan perjalanan udara diperkirakan akan turun sekitar 73%.

Berikut ini sejumlah strategi yang bisa diambil perusahaan travel untuk bisa tetap bertahan di era pandemi COVID-19, seperti dilansir traveldailynews: 

* Komunikasi adalah kunci – jadi tetaplah menjalin hubungan dengan klien. Banyak cara dapat dilakukan, antara lain lewat penyelenggaraan webinar, email, atau buletin. Tujuannya agar mereka tetap update untuk mengikuti perkembangan guidelines yang berubah dengan cepat, baik di tingkat domestik maupun internasional.

*. Berikan informasi topik-topik terkait kebutuhan saat travelling seperti prosedur pembersihan hotel, penyewaan kendaraan, bahkan info tentang toilet umum di sepanjang jalan tol.

* Kirimi klien data-data terkini – Anda dapat menghubungi sejumlah hotel untuk mengetahui bagaimana mereka menjaga keamanan tamu. Atau kunjungilah restoran populer di kota-kota besar, tempat wisata terbuka, taman-taman kota, dsb.

* Setiap daerah memiliki aturan dan ketentuan sendiri. Bantulah klien untuk mendapatkan informasi detil.

* Go the extra mile – pengumpulan informasi seperti yang disebutkan di atas barangkali bukanlah termasuk dalam radar pekerjaan atau modus operandi Anda. Tetapi, terutama saat seperti sekarang, inilah strategi untuk memposisikan perusahaan sebagai ‘yang handal’ dalam semua hal terkait perjalanan di era pandemi.

* Anda dapat memperkuat loyalitas klien Anda yang sudah ada selama ini dan bahkan dapat menggaet wisatawan baru. 

* Siarkan langsung – siapkan dan promosikan acara di Facebook. Dengan cara ini Anda membantu klien mengetahui opsi perjalanan pada saat pandemi dan di masa mendatang.

* Jadilah ahli media – hubungi stasiun TV dan radio lokal untuk mau menanggap CEO perusahaan  berbicara tentang masa depan perjalanan. Cara ini membantu mempromosikan perusahaan sehingga publik menjadi lebih akrab dengan nama perusahaan.

Kelak, jika suatu saat mereka memerlukan nasehat atau paket perjalanan wisata, mereka akan ingat untuk menghubungi siapa.

 

 

Rin Hindryati