Social Distancing Sulitkan Pengusaha Resto & Cafe di Yunani Untuk Bangkit

Restoran dan Cafe di Yunani buka lebih awal dari jadwal awal Juni 2020. ( Foto: AFP)

ATHENA, Yunani, bisniswisata.co.id:  Restoran dan kafe di Yunani dibuka lebih awal dari jadwalnya pada Senin lalu saat negara tersebut tengah bersiap meluncurkan ‘musim wisata’, momen yang penting bagi perekonomian Yunani.

Namun dengan adanya beberapa aturan, membuka kembali restoran dan kafe di era  New Normal tampaknya menjadi sedikit lebih sulit. Terutama adanya atura jaga jarak ( social distancing) yang membatasi bisnis hingga sekitar 50 persen dari kapasitas yang ada. Penempatan meja juga hanya diperbolehkan bagi yang di luar ruangan saja (outdoor table).

Aturan tersebut membuat para pemilik bisnis mempertanyakan kebijaksanaan dalam membuka bisnis kembali usai lockdown selama lebih dari dua bulan. Kewajiban menjaga jarak antar kursi itulah kesulitan dalam membuka kembali restoran dan kafe disebabkan oleh Jarak minimumnya adalah 70 cm hingga 1,7 meter. Setiap meja juga hanya boleh diisi maksimum enam orang.

“Kami harus disinfeksi semuanya sepanjang waktu. Kami harus mempekerjakan seseorang untuk membersihkan, serta mengawasi pelanggan. Namun kami tidak bisa melakukannya,” kata seorang pemilik kafe bernama Vangelis Daskalopoulos, seperti  dikutip AFP kemarin.

Daskalopoulos mengatakan bahwa mereka tidak tahu bagaimana akan mengelola hal tersebut. Dia khawatir akan virus corona, namun dia harus menjaga agar bisnisnya tetap berjalan. Terlepas dari rasa waswas beberapa orang seperti Daskalopoulos, para pelanggan senang akan kesempatan untuk bersosialisasi lagi di kafe.

Seorang pelanggan bernama Giorgos Karavatsanis menuturkan bahwa dia senang sudah terlepas dari isolasi selama beberapa bulan terakhir. “Saya senang bisa berhubungan kembali dengan teman-teman. Kafe di Yunani memiliki dimensi sosial. Mereka adalah jantung dari distrik,” tutur Karavatsanis.

Meski sudah boleh beroperasi sejak Senin, 25 Mei 2020, tidak semua tempat makan dibuka. Tiga dari sepuluh kafe diperkirakan tetap tutup karena takut akan pertumbuhan bisnis yang lambat.

“Kami sangat gelisah untuk melihat bagaimana  bisnis akan kembali berjalan. Tidak ada yang bisa memprediksi seberapa percaya dirinya para pelanggan untuk kembali ke kafe dan restoran,” tutur Nikos Nifoudis dari Thessaloniki Catering Initiative.

Meski begitu, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan bahwa kesulitan sudah di belakang mereka. “Dari 1.300 kedatangan ke Yunani dari luar negeri beberapa hari terakhir ini, tidak ada kasus virus corona yang terdeteksi,” tutur Mitsotakis kepada stasiun televisi Star.

Namun, dia mengaku bahwa dia khawatir akan dampak krisis terhadap kelas menengah Yunani. Dia memperkirakan bahwa tahun ini resesi akan terjadi antara 5 – 10 persen.

Awalnya, seluruh tempat makan dijadwalkan untuk buka pada 1 Juni 2020. Semakin menurunnya penyebaran virus corona memungkinkan tanggal pembukaan dipercepat.

Sejauh ini, Yunani mencatat kurang dari 180 kematian karena virus corona. Sejak 4 Mei 2020, mereka telah secara progresif membuka bisnis yang berkaitan dengan pariwisata.

Hal itu dilakukan setelah diberlakukannya lockdown pada Maret 2020 guna mencegah kontraksi ekonomi yang bisa mencapai 13 persen dari output tahun ini.

Pada 14 Maret 2020, tepatnya dua hari setelah Yunani mencatat kematian pertama akibat virus corona, restoran-restoran ditutup. Mereka hanya diperbolehkan melayani take-out dan pesan antar.

 

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)