Singapura Gunakan Drone Pantau Jarak Sosial (foto: skift)
SINGAPURA, bisniswisata.co.id: Teknologi drone ternyata memberi banyak manfaat di era pandemi COVID-19. Meski kehadirannya kerap menjadi momok, terutama bagi dunia penerbangan, wahana terbang tanpa awak berbentuk mirip helikopter ini terbukti lebih memberi berkah ketimbang kutukan bagi industri perjalanan.
Di Skotlandia, misalnya, drone telah diuji coba untuk menerbangkan peralatan dan sampel medis ke sekitar 90 pulau.
Hal terkini yang terjadi di Singapura, negara kepulauan terkecil di Asia Tenggara itu telah memanfaatkan drone untuk memantau penerapan kebijakan jarak sosial. Jadi, waspadalah! Orang-orang di Singapura yang berdiri terlalu dekat antara satu dengan yang lain akan terpantau dari atas oleh drone.
Polisi Singapura telah menguji coba pesawat tanpa awak yang dikembangkan oleh perusahaan asal Israel, Airobotics, untuk membantu mengawasi kebijakan jaga jarak sosial dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Hal itu dikonfirmasi Badan Sains dan Teknologi Singapura, Home Team Science & Technology Agency (HTX), yang mengakui telah menguji coba drone tersebut dengan polisi.
Drone seberat 10 kg ini telah diprogram untuk melacak peristiwa anomali seperti adanya kerumunan warga. Data direkam untuk kemudian dikirim ke polisi. Senior insinyur HTX, Low Hsien Meng, mengatakan drone tersebut dapat menentukan lokasi dan memperbesar area yang mungkin tidak terlihat petugas saat berpatroli di dalam kendaraan.
“Khusus untuk COVID, apa yang kami lakukan adalah membantu mereka mempertahankan operasi normal. Pandemi menciptakan situasi yang mungkin menyulitkan polisi untuk bekerja secara normal,” kata CEO Airobotics, Ran Krauss kepada Reuters. Uji coba pemantauan jarak sosial masih berlangsung.
Airobotics, yang telah mengumpulkan pendanaan 120 juta dolar AS atau setara Rp 1,75 triliun dan perusahaan itu mengatakan telah menginvestasikan sekitar 100 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) untuk mengembangkan drone tersebut. Airobotics menyewakan drone itu ke HTX dan juga untuk keperluan bisnis serta industri di Israel dan Amerika Serikat.
Airobotics dan HTX telah memulai tahap berikutnya untuk mengeksplorasi kemampuan lebih lanjut, termasuk menggunakan drone untuk mengirimkan defibrillator jika diperlukan.
Singapura, yang terkenal dengan undang-undang yang ketat dan pengawasan yang luas, awalnya mendapat pujian global karena berhasil menahan penyebaran virus corona sebelum wabah tersebut menyebar di asrama pekerja migran yang membuat jumlah kasus di negara tersebut meningkat tajam.
Krauss mengatakan Airobotics sedang dalam pembicaraan dengan kota-kota lain dunia untuk mengoperasikan drone milik mereka.
Setelah Singapura mengerahkan Drone untuk Pantau Penerapan Jarak Sosial. Akankah ide Ini diikuti berbagai provinsi dan daerah tujuan wisata di Indonesia ?.