NEWS

Siasat Pengusaha Restoran di Jepang Bertahan Saat Wabah Corona

Food truck pizza Bakka di Jepang (foto: Nikkei Asian Review)

TOKYO, bisniswisata.co.id: Ide kreatif kerap muncul saat kita menghadapai kesulitan. Demikianlah yang terjadi di Jepang. Sejak pemerintah memberlakukan kebijakan lockdown nasional, banyak kafe dan restoran tutup.

Para pengelolanya kemudian mencari peruntungan dengan berpaling ke bisnis food truck. Hasilnya, cukup menjanjikan. Sebagian bahkan bertekad untuk melanjutkan usaha ini meski pandemi Covid-19 telah berakhir.

Di sebuah jalan perumahan yang sepi di Tokyo, aroma lezat menyeruak dari sebuah food truck khusus pizza, Bakka. Kudapan khas Italia ini diolah mendadak, dimasak dalam oven batu bata yang diletakkan persis di belakang truck.

Menu utamanya : margherita pizza dan four-cheese pizza yang dibandrol masing-masing 1,050 yen (sekita Rp 140.000) dan 1,000 yen (Rp 130.000). Food Truck Bakka dikelola Restoran Bakka M’unica yang sejak April lalu tutup. Penjualan turun hingga 50%. Ini dampak dari kebijakan Pemerintah Jepang yang memberlakukan lockdown nasional.

Namun, justru di tengah kesulitan itulah, Bakka Food Truck mewujud. Di tengah wabah pandemi, pemiliknya, Yutaka Hazama, 35, menawarkan layanan baru berupa reservasi bagi pelanggan yang berminat mengundang Bakka membuka restoran food truck di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Mendengar (permintaan) pelanggan, sungguh menggembirakan,” kata Yutaka. Saya ingin terus melanjutkan ini, meski (wabah) virus corona berakhir.”

Seorang perempuan beserta tiga anaknya datang memesan.”Sejak kita semua terkurung, aku ingin kita semua dapat menikmati makan bersama di rumah,” katanya sambil tersenyum, seperti dilansir Nikkei Asian Review.

Sementara itu di dekat Yokohama, 18 pengusaha restoran yang ada di distrik Chinatown, mulai membuka layanan drive-thru bersama. Pelanggan dapat memesan makanan terlebih dahulu lalu mengambilnya di lahan parkir terdekat tanpa harus keluar dari mobil.

Di antara pengusaha itu ada Takeshi Tsuruako, pemilik Restoran Kitcho Kanton. Dia mengeluh penjualan turun 90% sejak wabah corona.

“Saya sudah bekerja di jalan ini selama lebih dari 40 tahun, dan kini segalanya nampak lebih buruk, bahkan dibandingan saat Lehman shock,” keluh pria berusia 74 tahun, yang merujuk pada kebangrkutan Lehman Brothers yang memicu krisis ekonomi global pada 2008.

Layanan drive-thru ini menguntungkan Tsuruako karena Kitcho Kanton berlokasi dekat dengan parkiran. Hal itu memungkinan pihaknya mengantar makanan sesegera mungkin setelah selesai dimasak, imbuhnya.

“Saya datang untuk mendukung bisnis lokal,” kata seorang pelanggan yang mampir ke kedai drive-thru itu. “Saya pasti akan datang lagi.”

 

Rin Hindryati