TRANSPORTASI

Sepi, Frekuensi Garuda Indonesia Dikurangi

BANDA ACEH, Bisniswisata.co.id: Sejak Januari hingga Maret 2018, jumlah penumpang pesawat terbang grafiknya merosot drastis. Sepinya penumpang di wilayah Aceh, membuat maskapai Penerbangan Garuda Indonesia Cabang Banda Aceh mengurangi frekuensi penerbangan.

“Pengurangan frekuensi ini disebabkan sepinya penumpang yang menggunakan transportasi udara, sehingga manajemen mengambil langkah untuk melakukan pengurangan frekuensi yang sifatnya sementara,” kata General Manager PT Garuda Indonesia (Persero) Cabang Banda Aceh, Sugiyono dihubungi di Banda Aceh.

Seperti dilansir laman Antara, Kamis (15/02/2018), pada bulan Februari 2018, pihaknya telah melakukan dua kali pengurangan frekuensi yakni untuk penerbangan pukul 10.00 WIB menyusul penumpang yang memesan berada di bawah 50 orang.

“Penurunan penumpang ini tidak hanya terjadi di Aceh tapi juga di daerah lainnya di seluruh Tanah Air. Januari-Maret merupakan kondisi di mana penumpang sepi dan maskapai penerbangan juga melakukan pengurangan frekuensi,” katanya didampingi Sales dan Marketing Manager PT Garuda Indonesia Cabang Banda Aceh, Akbar Kusumanegara.

Menurut dia pengurangan frekuensi tersebut tidak membuat pelayanan menurun dan mengecewakan para pelanggan, karena pihaknya memberikan informasi dua hari sebelum pembatalan penerbangan pada jam yang telah di pesan.

“Artinya, apabila ada pembatalan penerbangan, kami akan memberikan informasi dua hari sebelum pemberangkatan kepada penumpang bahwa aka ada perubahan jadwal pemberangkatan. Mereka dapat memilih waktu pemberangkatan selanjutnya atau sebelumnya dan juga bisa membatalkan pemberangkatan yang dananya akan dikembalikan kepada penumpang,” kata Sugiyono.

Ia menyebutkan penerbangan normal Garuda Indonesia dari dan ke Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar sehari sebanyak tiga kali yakni pukul 07.00 WIB, 10.00 WIB dan 15.40 WIB dengan menggunakan Boeing 737-800 NG kapasitas 162 penumpang. (NDHYK)

Endy Poerwanto