Sensasi Bakso Dengkul Sapi di Bekasi

BEKASI, bisniswisata.co.id: Kreativitas usaha kuliner di masyarakat terus muncul dan bertumbuh dengan beragam jenis serta strategi pemasarannya. Salah satunya bakso yang sudah amat terkenal di seantero wilayah Indonesia. Bakso digemari beragam kalangan dan hadir dengan beragam cita rasa.

Sekilas kalau bicara bakso, orang lebih terbayang sebuah makanan kuah yang utamanya dicirikan dengan bulatan-bulatan berisi kombinasi tepung dan daging. Itulah bayangan dan pemahaman kalau mengingat bakso. Tetapi bakso yang diracik Mas Hadi tidak hanya seperti itu. Sajian bakso Mas Hadi memiliki kekhasan berupa tengkleng dengkul sapi.

Mas Hadi pada akhir pekan kemarin mulai membuka lapak baksonya di gerai makanan yang ada di samping parkiran Kitamart di Jalan Tri Satya Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat. Untuk hari pertama masa penjualan, baksonya digratiskan untuk masyarakat.

Masyarakat pun berdatangan untuk merasakan cita rasa bakso yang mengusung brand Bakso Tengkleng Dengkul Sapi Mas Hadi itu. Dalam waktu beberapa jam baksonya pun ludes. Beberapa pengunjung mengaku terkesan dan baksonya dinilai enak. Berbeda dengan bakso umumnya, warga merasakan ada sensasi baru berupa dengkul sapi dalamsajian baksonya.

Dengkul sapi yang disajikan dalam bakso di sini bukan berbentuk daging atau urat dan sumsum dengkul sapi. Tetapi dengkul sapi disajikan dalam bentuk cacahan. Karena itu di dalam mangkok masih tersaji cacahan dengkul sapi yang masih diliputi daging dan urat dengkul. Selain itu juga ada sumsum dan tulang muda.

Inilah yang membedakan bakso di sini dengan cita rasa di lapak atau gerai bakso lainnya. Dari namanya saja sudah jelas bahwa bakso di sini dikombinasikan dengan dengkul sapi yang sudah dimasak.

Bakso umumnya berupa sajian makanan berkuah hasil adonan tepung dan daging yang digiling lembut. Kuliner di lapak bakso ini memiliki sensasi tersendiri bila ada daging, urat, ulang muda dan sumsum yang masih menempel di tulang-tulang dengkul.

Cara memasak cacahan dengkul sapi yang tepat menjadikan daging terasa lembut dan gampang lepas dari serpihan tulang dengkul. Inilah sensasinya, yakni makan bakso tetapi juga ada kombinasi tulang dengkul yang masih ada dagingnya.

Sekilas seperti coto Makassar tetapi kuahnya layaknya kuah bakso. Dikatakan bakso tetapi ada cacahan tulang dengkul sapi. Itu yang membedakan bakso di sini dengan yang lainnya. Apalagi baksonya yang lembut dengan dagingnya berkualitas.

Baksonya terasa banyak daging menandakan bahwa kandungan dagingnya seimbang dengan tepung dan bumbu-bumbu lainnya. Di lapak bakso ini, penyedap rasa yang digunakan juga berbeda dengan umumnya. Untuk menghadirkan cita rasa tersendiri, penyedap rasa yang digunakan terbuat dari kaldu murni jamur.

Untuk cita rasa yang khas itu, Mas Hadi mematok harga hanya Rp 15 ribu per porsi. Harga ini terbilang murah meriah dan wajar untuk konsumen. Selain menjaga cita rasa dan pelayanan yang baik, Mas Hadi akan melengkapi jualan baksonya dengan mi ayam. Mi ayam yang akan dijualnya juga khas karena dilengkapi bahan dari dengkul sapi.

Setelah bakso dengkul sapi, dihadirkan mi ayam tengkleng dengkul sapi. Seperti apa rasanya, konsumen sedang menunggu mi ayam khas dengkul sapi racikan pria asal Solo, Jawa Tengah ini.

Selain mempersiapkan mi ayam dengkul sapi, dia juga merancang strategi pemasarannya. Konsumen memiliki opsi makan di tempat yang telah disediakan atau bisa juga dibungkus untuk dinikmati di rumah dan tempat lain.

Nantinya warga dan pelanggan yang ingin membeli bakso dan mi ayam tengkleng dengkul sapi tetapi tidak bisa datang karena alasan tertentu diupayakan bisa memesan secara “online”. Dia juga akan menjajaki kerja sama dengan ojek online. (ANT)

Endy Poerwanto