JAYAPURA, bisniswisata.co.id: Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Provinsi Papua mengakui pengembangan pariwisata di Kabupaten Asmat Papua, hingga kini terkendala transportasi udara karena belum ada jadwal penerbangan rutin. Sehingga kunjungan wisatawan ke Asmat amat rendah.
“Masalah utama ke Asmat adalah transportasi udara yang kurang mendukung. Kalau mau carter pesawat harganya mencapai Rp 38 juta (kapasitas maksimal tujuh orang) untuk satu arah, tidak pulang-pergi,” ujar Ketua Asita Papua Iwanta Parangin-Angin.
Era tahun 90-an, lanjut dia seperti dilansir laman Antara, Sabtu (24/02/2018), pariwisata Asmat cukup berkembang bagus karena banyak didatangi wisatawan nusatara dan manacenagara. Pasalnya, saat itu masih ada layanan penerbangan perintis yang dirintis maskapai Merpati Airlines.
“Sayangnya kini sudah tidak ada Merpati lagi. Padahal kalau masih berjalan masyarakat dapat pendapatan, mulai dari penyewaan perahu hingga turis yang membeli kerajinan,” kata dia.
Selain masalah transportasi, sambung dia, pengelolaan kegiatan pariwisata pun menjadi salah satu penyebab lemahnya kemajuan pariwisata di daerah tersebut. “Pariwisata di Asmat turun sejak ada pemekaran kabupaten. Dan sebelum pemekaran kegiatan dikelola oleh keuskupan, sekarang pemerintah,” kata dia.
Iwanta menilai potensi pariwisata di Kabupaten Asmat masih bisa ditingkatkan kembali karena masih banyak wisatawan yang menanyakan rute perjalanan ke wilayah tersebut.
“Untuk ke Asmat banyak yang tanya, tetapi ketika dikasih tahu mengenai biaya, mereka biasanya mundur. Biasanya kami tawarkan paket wisata senilai 3.000 dolar AS. Umumnya yang datang ke Asmat adalah “spesical interest”, biasanya pecinta barang antik,” kata Iwanta.
Kabupaten Asmat memiliki kekayaan alam yang sungguh luar biasa, alami dan menakjubkan. Selain alamnya, juga memiliki banyak potensi wisata lainnya, baik itu dari sisi budaya hingga sosial. Tercatat ada 12 obyek wisata yang bisa kamu kunjungi bila berkunjung ke sana. Namun ada beberapa destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan, antara lain:
#. Taman Nasional Lorenz
Taman nasional Lorensz merupakan salah satu taman nasional terluas yang ada di asia tenggara. Selain itu ekosistem taman nasional ini juga merupakan ekosistem dengan keanekaragaman hayati paling lengkap yang ada di asia pasifik.
#. Pesta budaya Asmat
Pesta budaya asmat merupakan salah perayaan di kabupaten asmat yang menampilkan banyak budaya masyarakat asmat. Pesta ini juga salah satu cara kabupaten asmat untuk melestarikan banyak budaya disana. Biasanya dalam pesta ini akan banyak ditampilkan hasil karya baik tarian, lagu hingga karya seni ukiran khas suku asmat. Pesta budaya asmat juga sudah menjadi andalah kabupaten asal timur. Jadi jika kamu berkunjung kesan kamu bisa menikmati festival yang biasanya dilakukan setahun ini.
#. Museum Budaya Asmat
Museum ini terletak di kota Agats, disini kamu bisa melihat banyak hasil karya suku asmat. Mulai dari ukiran hingga baju perang dizaman dahulu. di museum ini terdapat sekitar 1.200 item hasil karya dari kebudayaan dan kerajinan masyarakat asmat.
#. Rawa Baki
Rawa baki daan hutannya bisa dijadikan tempat wisata alam yang cukup menangtang. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan lindung, disini setidaknya disini ada 123 hektar wilayah yang memiliki keanekaragaman hayati yang dilindungi karena mulai punah.
#. Wisata Pantai
Ada tiga wisata pantai yang indah di Asmat yakni Pantai Pek dan Pantai Bokap, keduanya berada di distrik Agat. Satu lagi pantai Bayun yang masik distrik Pantai Kasuari.
#. Wisata Pulau
Ada tiga pulau yang wajib didatangi. Selain menawarkan keindahan alam, juga pulaunya sangat menawan. Ketiga pulau itu, Pulau Sengsara/Fumaripits yang ada di Distrik Akat. Pulau Tiga/Somel di Distrik Joerat dan Pulau Lak/Mamats yang terdapat di Distrik Sawa Erma.
#. Rumah di Atas Pohon
Kedigdayaannya warga Asmat membangun rumah tinggal diatas pohon raksasa, dengan tingkat ketinggian yang tidak pernah terbayangkan oleh siapapun juga merupakan obyek wisata yang menarik. Menyaksikan pembangunan rumah pohon di distrik Suator menjadi sebuah wisata petualang yang membutuhkan nyali besar. Hebatnya, rumah pohon dibangun secara manual dengan alat-alat tradisional, dengan bahan ranting-ranting pohon dan papankayu tipis. Tinggi rumah bisa mencapai 10 hingga 25 meter di atas permukaan tanah. Dan ini bisa dijadikan wisata Petualangan yang ekstrem. (NDHYK)