TRANSPORTASI

Revitalisasi Bandara Syamsudin Noor Telan Rp2,3 Triliun

BANJARBARU, bisniswisata.co.id: Revitalisasi Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, Kalimantan Selatan menjadi bandara internasional ditargetkan tuntas pada Oktober 2019. Proyek revitalisasi bandara senilai Rp2,3 triliun tersebut nantinya mampu menampung tujuh juta penumpang per tahun.

“Sejauh ini proyek revitalisasi bandara internasional Syamsudin Noor sudah mencapai 70%. Ditargetkan rampung Oktober 2019. Saat ini progres pembangunannya sudah 70%,” ujar Staf Khusus Gubernur Kalsel yang juga anggota Tim Pemantau Bandara, Taufik Arbain Taufik, di Banjarbaru, Sabtu (8/6/2019).

Revitalisasi atau proyek pengembangan bandara Syamsuddin Noor ini bukan hanya pembangunan fisik dengan desain infrastruktur fungsional dan estetis. Namun nantinya akan meningkatkan kelas Bandara Syamsudin Noor menjadi bandara internasional. Proyek revitalisasi bandara di bawah naungan PT Angkasa Pura I senilai Rp2,3 triliun.

Revitalisasi berupa pembangunan apron timur seluas 80,4 ribu meter persegi yang mampu didarati delapan pesawat dan keseluruhan menampung 16 pesawat pada apron seluas 129,8 ribu m2. Sedangkan untuk bangunan terminal saat ini 9,2 ribu m2 dikembangkan menjadi 65,2 ribu m2 pada tahap satu.

Dilanjutkan dengan pengembangan tahap dua menjadi seluas 108 ribu m2, termasuk, areal parkir roda dua dan roda empat. “Dari desain, Bandara Syamsudin Noor nantinya akan dilengkapi taman dengan danau, hotel, mall yang bisa menampung tujuh juta penumpang per tahun. Keberadaan bandara ini juga diharapkan mampu mendorong dunia usaha, pariwisata dan ekonomi daerah,” tambahnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti melakukan peninjauan lapangan terkait kesiapan akses jalan menuju bandara Syamsuddin Noor. Dari hasil kunjungan diketahui masih ada banyak kekurangan dalam pembangunan jalan akses utama bandara.

Jalan akses utama dimaksud adalah jalan Lingkar Utara menuju Bandara Syamsudin Noor. Dikatakan Polana, pihaknya akan mengkoordinasikan percepatan penyelesaian jalan akses utama bandara ini dengan Kementrian PUPR. “Status jalan tersebut jalan provinsi. Nanti akan kita koordinasikan bersama,” ungkapnya seperti dilansir laman, MediaIndonesia. (NDY)

Endy Poerwanto