TRANSPORTASI

Pilot China Airlines Mogok, 4.000 Penumpang Terlantar

BEIJING, bisniswisata.co.id: Sekitar 4.000 penumpang pesawat telantar akibat pemogokan ratusan pilot maskapai penerbangan China Airlines di Taiwan. Maskapai penerbangan yang berkantor pusat di Taipei itu menyebutkan pemogokan tersebut telah mengakibatkan 26 jadwal penerbangan dari Taiwan dibatalkan.

Sekitar 500 dari 1.300 pilot melakukan mogok kerja mulai Jumat (8/2) pukul 06.00 waktu Taipei (05.00 WIB), demikian laporan Kantor Berita Taiwan CNA, Sabtu (09/02/2019). Pemogokan itu mengakibatkan para penumpang maskapai China Airlines dari tiga bandar udara besar di Taiwan tujuan Los Angeles, Manila, Tokyo, Hong Kong, dan Bangkok telantar.

Tidak diketahui pasti sampai kapan para pilot itu akan mengakhiri aksinya. Mereka protes atas panjangnya jam kerja pada penerbangan jarak jauh yang tidak diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan dan fasilitas.

Para penumpang di Bandara Internasional Taoyuan, Bandara Songshan, dan Bandara Internasional Kaohsiung tidak bisa menutupi rasa kecewanya setelah membaca pengumuman yang ditempelkan oleh Serikat Pilot China Airlines Cabang Taoyuan (PUT), Kamis (7/2) tengah malam. Kementerian Perhubungan Taiwan menggelar posko darurat untuk mengatasi hal ini sejak Jumat dini hari.

Selain tujuan kota-kota besar di dunia, para penumpang tujuan kota-kota di Cina, seperti Beijing, Shanghai, Wuxi, Guangzhou, dan Shenzhen juga terdampak atas aksi mogok kerja maskapai penerbangan pelat merah Taiwan itu.

Anggota PUT sepakat menunda pemogokan selama setahun setelah bernegosiasi dengan Pemerintah Kota Taoyuan pada Agustus 2018. Namun keinginan mereka melakukan aksi pada awal bulan ini tidak bisa dibendung setelah protes mereka soal jam kerja panjang tak ditanggapi positif oleh maskapai.

GM China Airlines Hsieh Shih Chien menyatakan terbuka untuk berdialog dengan PUT dan berharap perwakilan pilot bersedia kembali ke meja perundingan. Mereka juga berupaya sesegera mungkin menjadwal kembali sejumlah penerbangan untuk mengurangi dampak dari pemogokan para pilot di kepulauan berpemerintahan mandiri tersebut. (NDY)

Endy Poerwanto