YOGYAKARTA, bisniswisata.co.id: Nggak bisa dipungkiri, Yogyakarta memiliki banyak tempat wisata sejarah, budaya, alam, wisata buatan bahkan kuliner yang menggugah selera. Karenanya, banyak wisatawan lokal hingga global mengunjungi Kota Gudeg. Satu diantaranya, aktris dan pemain film Indonesia berdarah Banjar dan Wales Inggris, Pevita Pearce. Dara kelahiran Jakarta 6 Oktober 1992 datang ke Yogyakarta untuk “memburu” kuliner khas Yogya,
“Why I love Jogja… (Mengapa aku mencintaimu Jogja),” tulis Pevita Pearce di keterangan foto Instagramnya @pevpearce yang memiliki 12,2 juta followers dan 750 following.
Pevita membagikan beberapa foto saat sedang menyantap beberapa makanan di Yogyakarta. Ia terlihat sangat menikmati makanan yang disajikan. Tak sedikit warganet yang memuji kecantikan Pevita, banyak pula yang merekomendasikan makanan lain. “Cobain saoto bathok mbah katro pev.. deket candi sambisari kalasan,” kata @laurensiusfajar.
Ada empat kuliner kesukaanya seperti Bakmi Jowo. Pemain film Gundala ini, sempat menikmati sepiring bakmi Jowo Mbah Gito. Dengan mengenakan kaus kuning polos dan rambutnya yang terurai Pevita tersenyum manis menikamti bakmi Jowo dengan segelas es teh.
Kuliner lainnya. Gudeg. di unggahan berikutnya, Pevita Pearce mendatangi rumah makan lainnya. Ia menyantap gudeg, pakai nasi dan kerupuk putih. Pemeran Sebelum Iblis Menjemput ini tampil simpel mengenakan kaus hitam dan rambut yang dikuncir.
Juga Dawet. dalam foto lainnya Pevita mengenakan kaus kuning dan sunglasses mencicipi es dawet yang berada di depan Kotagede. Pevita mengatakan resep es dawet ini sudah 45 tahun dengan rasa yang nikmat.
Terakhir Pisang goreng. Masih di kota yang sama, Nominasi Aktris Terbaik FFI 2008 dalam film Lost in Love juga memamerkan foto sepiring pisang goreng. Dengan latar kebun jagung dan suasana pedesaan yang asri, Pevita sangat menikmati camilan ini.
Artis cantik bertubuh atletis ini dikenal dengan kepiawaiannya saat berakting. Deretan film yang membuat namanya kian menjadi sorotan di antaranya adalah 5 cm, Sebelum Iblis Menjemput, hingga Tenggelamnya Kapal van der Wijck. (*)