Petugas Medis RS Pelni, Jakarta, saat check-in di Hotel Grand Sahid Jaya, hari ini, Jumat 17 April 2020. ( Foto Kemenparekraf)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Petugas medis di garda terdepan Rumah Sakit Pelni yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 kini mendapat pelayanan akomodasi di Grand Sahid Jaya Hotel lengkap dengan transportasi dari/ ke rumah sakit yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
“Kami terus berupaya memfasilitasi kebutuhan tenaga kesehatan dengan menggandeng industri pariwisata dalam masa darurat pandemi COVID-19, Kita terus bahu-membahu menyediakan fasilitas dan akomodasi ini. Tentunya dengan kesiapan dan persyaratan yang harus dipenuhi pihak hotel,” kata Menparekraf Wishnutama, hari ini.
Wishnutama menjelaskan, Kemenparekraf telah melakukan realokasi anggaran Rp 500 miliar, salah satunya untuk menyediakan akomodasi dan transportasi untuk tenaga kesehatan yang disesuaikan dengan permintaan kebutuhan dari rumah sakit.
“Hingga saat ini terdapat 1.725 tenaga kesehatan di Jakarta yang telah terfasilitasi. Kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan Kemenparekraf terhadap industri pariwisata yakni perhotelan termasuk staf dan pekerja di dalamnya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Direktur Utama Grand Sahid Hariyadi Sukamdani dan Plt Direktur Utama RS Pelni Mohamad Kartobi, mendampingi Menparekraf dalam peninjauannya ke Hotel Grand Sahid sambil memantau kedatangan para tenaga medis tersebut.
Hariyadi Sukamdani menjelaskan, dalam kerja sama ini disiapkan 220 kamar dimana 60 kamar akan digunakan untuk 100 tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Pelni. Selain akomodasi, juga disiapkan makan tiga kali sehari dan fasilitas laundry.
Dia memastikan pihaknya menjalankan Standard Operational Procedure (SOP) yang berkaitan dengan pelayanan tamu sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan terkait penanganan COVID-19.
Diantaranya penyemprotan disinfektan secara rutin terutama di pintu masuk hotel, kegiatan sanitasi, pengaturan physical distancing di seluruh area hotel termasuk penggunaan lift, meminimalkan interaksi pelayanan secara langsung, dan langkah-langkah lainnya yang telah direkomendasikan Kementerian Kesehatan.
Seluruh tenaga medis yang menginap dan para karyawan hotel akan melewati beberapa protokol kesehatan seperti cek suhu badan dan pemakaian alat pelindung diri sebagai bentuk tahapan wajib dalam mengantisipasi penularan COVID-19.
“Pihak hotel melaksanakan SOP khusus dalam menjalankan tugas sehari-harinya baik di bagian yang bertemu langsung atau tidak langsung dengan seluruh tenaga medis, misalnya SOP di _housekeeping_ dari prosedur sanitasi, frekuensi pembersihan, hingga pemberian ekstra amenities,” kata Hariyadi Sukamdani.
Selain di Jakarta, pihaknya juga menyiapkan hotel sebagai lokasi menginap tenaga kesehatan di Ternate dan Morotai. Ia juga sedang mempersiapkan jaringan hotel miliknya di Yogyakarta dan Cikarang.
“Kami mempersiapkan sesuai kebutuhan. Karena yang di Ternate dan Morotai memenuhi standar untuk siap menerima tim medis. Termasuk Cikarang yang minggu depan sudah menerima tim medis,” katanya.