Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan makin bertambah. ( Foto: UNWTO)
MADRID, Spanyol, bisniswisata.co.id: Sekjen Organisasi Pariwisata Dunia, UNWTO, Zurab Pololikashvili, berpesan agar jangan lagi kita menyia-nyiakan waktu melainkan segera bertindak. Sudah banyak jam kerja terpangkas. Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan pun makin bertambah.
Bagi jutaan orang di seluruh dunia, pariwisata tak sekadar acara liburan maupun bersantai karena ia juga terkait dengan kegiatan konvensi, termasuk pameran dan pertemuan.
Lebih dari itu, sektor ini juga memberi banyak peluang untuk menopang kehidupan; menawarkan kesempatan bagi orang memperoleh upah, martabat sekaligus kesetaraan. Peluang kerja di sektor pariwisata dapat memberdayakan masyarakat; menawarkan kesempatan bagi penduduk untuk mengambil bagian dalam masyarakat. Seringkali, terjadi untuk pertama kalinya.
Risiko yang dihadapi saat ini.
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), seperti halnya Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) yang sama-sama agen PBB, menyatakan kekhawatiran tentang dampak dari pandemi Covid-19. Menurut mereka setidaknya ada 1,6 miliar orang di seluruh dunia terdampak virus mematikan ini. Bukan hanya hilangnya jam kerja, tapi juga kehilangan pekerjaan.
Kelompok masyarakat paling rentan terkena dampaknya adalah mereka yang bekerja di ekonomi informal, termasuk di dunia pariwisata. Selama ini, banyak di antara mereka telah berkontribusi memperkuat industri ini sehingga bertahan untuk jangka waktu yang panjang: berbagi rumah dengan kami, menyediakan layanan bagi pelancong, serta menyambut hangat kedatangan para turis.
Kami berutang kepada mereka. Itulah sebabnya kita perlu mengambil tindakan yang kuat dan tepat waktu demi melindungi industri pariwisata dan memastikan keberlangsungan mata pencaharian.
Setidaknya kini kita melihat ada harapan setelah sejumlah pemerintah bersiap melakukan tindakan. Dalam seminggu terakhir, Sekjen UNWTO mengaku telah menyampaikan pesan kepada para Menteri Pariwisata negara-negara G20, mendesak mereka untuk segera bertindak. Dia juga menyampaikan hal serupa kepada para menteri dari 27 negara Uni Eropa. Kedua blok ini memiliki kesempatan untuk segera membuat agenda.
Organisasi Pariwisat Dunia UNWTO sepakat dengan Komisaris Uni Eropa, Thierry Breton, yang menyerukan agar 25% dari total dana darurat dialokasikan untuk membantu industri pariwisata. Jumlah itu sekaligus mencerminkan dua hal, yakni dampak Covid-19 terhadap pariwisata Eropa dan kemampuan sektor ini memberi perubahan positif.
Sejarah mencatat peran penting industri pariwisata dalam pemulihan ekonomi. Oleh sebab itu Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) merasa terhormat saat diandalkan untuk melakukan hal itu, apalagi tindakannya didukung Yang Mulia Raja Felipe VI dari Spanyol. Selain sebagai rumah bagi WNWTO, Spanyol juga dianggap sebagai negara tujuan wisata terkemuka di dunia, bahkan dianggap sebagai contoh bagaimana pariwisata dapat tumbuh secara berkelanjutan dan bertanggung jawab bagi kemaslahatan orang banyak.
Dukungan tingkat tinggi seperti itu, baik nasional maupun internasional, penting bagi UNWTO untuk segera bergerak maju. Data ILO soal banyaknya jumlah jam kerja yang hilang menunjukkan perlunya segera diambil tindakan. Semakin lama menunda memberi reformasi keuangan dan peraturan yang diperlukan sektor pariwisata, semakin banyak risiko kehilangan mata pencaharian.