Persiapan pelaksanaan uji coba pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara terus dilakukan pemerintah bersama pihak-pihak terkait.
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pembukaan kembali Bali bagi wisatawan Internasional pekan ini dibahas pada Rakor Mentri. Uji coba dengan charter flight menjadi salah satu opsi dengan sejumlah negara, kata Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, hari ini.
Berbicara pada Weekly Press Briefing yang berlangsung secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona Kantor Kemenparekraf, dia menjelaskan bahwa pantauannya secara langsung di berbagai lokasi akan diangkat dalam rakor tingkat menteri minggu ini dipimpin Menko Marves.
“Bali semakin menunjukkan progres kesiapan dan penanganan COVID-19 menunjukkan tren yang positif. Kita sudah ada pembicaraan, dan dalam konsep uji coba nanti yang akan menjadi salah satu opsi dengan charter flightd.
Menparekraf minta berbagai pihak bersabar dan setelah Kementerian Luar Negeri menetapkan barulah industri wisata persiapkan dengan pola kunjungan serta paket wisata yang cocok dengan para wisatawan yang datang dari berbagai negara tersebut. Selain Bali, Batam, dan Bintan juga dipersiapkan dalam uji coba ini.
“Kesiapan destinasi ini kita harus benar-benar dipastikan agar nantinya wisatawan merasa aman dan nyaman sehingga pariwisata bangkit dan menggerakkan ekonomi dengan terbukanya kembali lapangan kerja,” kata Sandiaga.
Dia mengaku pembahasan tingkat Menteri ini hasilnya nanti akan jadi bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan. Berbagai hal serta data yang didapatkan pihaknya dalam rapat koordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan pariwisata Bali akan disampaikan dalam rapat pekan ini.
Bertahap
Uji coba pembukaan kembali Bali bagi wisatawan mancanegara akan dilakukan dalam konsep yang bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan. “Dalam bingkai gas dan rem atau istilahnya sandbox dengan adaptasi kebijakan berbasis data,”
Oleh karena itu, kata Sandi, akan ada persyaratan ketat yang diterapkan, uji coba akan dilakukan kepada wisatawan yang sudah mendapat vaksin lengkap dari negara-negara yang situasi COVID-19 dalam negerinya kondusif.
Mereka juga wajib mengikuti pola yang ditetapkan pemerintah seperti testing PCR sebelum dan saat ketibaannya di destinasi. Setelah itu penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE secara ketat dan disiplin secara end to end.
“Ini tentunya juga akan dilengkapi dengan asuransi kesehatan dan kesiapan fasilitas kesehatan kita dalam menangani wisatawan mancanegara sehingga mereka benar-benar mendapatkan pengalaman dan kesan yang baik. Kita minimalisasi potensi yang menimbulkan risiko, terutama dengan adanya varian baru COVID-19,” kata Sandiaga.
Untuk charter flight sydah ada komunikasi dengan negara-negara asal wisman juga disiapkan pemerintah. Sampai saat ini sudah dilakukan pembicaraan dengan beberapa negara. Seperti Korea Selatan, dan negara Asia lainnya. Juga negara Timur Tengah dan juga Eropa seperti Uni Emirat Arab, Jerman, Ukraina, Polandia, dan lainnya.
Sandi yang memulai acara dengan pantun dan mengakhirinya dengan pantun juga menginformasikan aktivitas RI jelang pertemuan G-20 tahun 2022, keinginan Kalimantan Selatan dan Gorontalo untuk menjadi destinasi wisara halal serta review perihal Global Tourism Forum yang berlangsung pekan lalu di Jakarta.