JAKARTA, bisniswisata.co.id: Baru pertama kali digelar, ternyata pelaksanaan “Malam Penganugerahan Trisakti Tourism Award 2019” yang rencananya diserahkan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri di Jakarta Convention Center (JCC) ditunda hingga waktu yang belum ditentukan, masih kabur.
Trisakti Tourism Award merupakan penghargaan yang baru pertama kali diselenggarakan untuk pemerintah daerah di Indonesia. Penghargaan ini akan diberikan kepada pemerintah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, yang berprestasi dalam membangun, mengelola, dan mengembangkan sektor pariwisata dengan semangat Trisaktinya Bung Karno.
“Tunggu tanggalnya, pasti akan dilaksanakan,” papar Ketua Dewan Juri Trisakti Tourism Award adalah Sapta Nirwandar kepada Bisniswisata.co.id, Kamis (01/08/2019). Sementara Chairperson/Founder Trisakti Tourism Award Wiryanti Sukamdani belum bisa dihubungi.
Pemenang dalam setiap kategori sudah ada ditangan panitia. Awalnya malam Penganugerahan Trisakti Tourism Award 2019, direncanakan pada 27 Juni 2019. Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Megawati Soekarnoputri akan menyerahkan penganugerahan tersebut. Namun, karena pada tanggal tersebut terdapat putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Pilpres, maka malam penganugerahan Trisakti Tourism Award belum bisa dilaksanakan.
Trisakti Tourism Award diprakarsai Mantan Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI Wiryanti Sukamdani dan didukung Majalah Destinasi Indonesia ini bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah memajukan sektor pariwisata di daerahnya.
Juga Memberikan penghargaan bagi pemerintah kabupaten dan kota yang berkomitmen dalam pembangunan kepariwisataan. Sasarannya adalah menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan daerah serta meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor pariwisata. Sayangnya, saat pelaksaan pemberian penghargaan kok malah mengalami penundaan.
Padahal, jumlah peserta yang sudah masuk hingga batas akhir pendaftaran mencapai 60 pemerintah kabupaten dan kota. Bahkan Dewan juri menilai dan bersidang dengan proses pemilihan menggunakan parameter yang disepakati bersama pada diskusi juri untuk menetapkan 15 pemenang dari 5 (lima) kategori: wisata bahari, ekowisata, wisata petualang, wisata warisan budaya dan sejarah, serta wisata kuliner dan belanja.
Kriteria penilaian berdasarkan kompilasi, tabulasi, dan verifikasi melalui pengisian formulir pendaftaran. Plus, video profil destinasi wisata yang di dalamnya terdapat visi dan misi pemda, implementasi pembangunan pariwisata, keunggulan pariwisata daerah, atraksi, aksesibilitas, serta amenitas.
Ketua Dewan Juri Trisakti Tourism Award adalah Sapta Nirwandar, Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center (pakar pariwisata). Anggota dewan juri: Adi Satria, Vice President Sales Marketing and Distribution AccorHotels (pakar perhotelan); David Makes, Chairman Sustainable Management Group (pakar ekowisata);
Selain itu, Ning Sudjito, Dewan Kehormatan Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia/APJI (pakar kuliner) diwakili oleh Siti Radarwati, Sekretaris Jendral Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia/APJI (pakar kuliner); Budi Tirtawisata, CEO Panorama (pakar perjalanan wisata);
Juga Hermawan Kertajaya, Founder & CEO MarkPlus (pakar pemasaran)– yang pada press conferences diwakili oleh Mochamad Nalendra Pradono Executive Director of MarkPlus Center for Tourism and Hospitality; dan Ayu Dyah Pasha, Ketua Ikatan Pencinta Batik Nusantara (pakar etika).
Trisakti Tourism Award dimeriahkan dengan acara Destinasi Indonesia Expo & Conference. Destinasi Indonesia Expo merupakan sebuah pameran yang berperan sebagai media untuk memperkenalkan destinasi wisata di Indonesia kepada masyarakat umum. Pameran ini dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC) . Dibuka Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Triawan Munaf.
Destinasi Indonesia Expo diikuti 119 peserta yang mempromosikan potensi pariwisata daerah. Sedangkan Destinasi Indonesia Conference (Konferensi Destinasi Indonesia) merupakan ajang berkumpul dan urun rembuk seluruh pihak yang berkepentingan dalam pariwisata dan destinasi Indonesia. Bertujuan untuk menemukan dan mengenali potensi serta menggali ke arah mana pembangunan pariwisata dan destinasi wisata daerah harus dikembangkan dalam era ekonomi 4.0. Acara ini dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tjahjo Kumolo.
Dihadiri oleh para pakar dalam industri pariwisata, seperti: Lutfi Rauf (Deputi Kemenko Polhukam RI), Sapta Nirwandar (Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center), Joseph Saul (Direktur Utama Sriwijaya Air), John Safenson (Vice Pesident of Market management Accomodation Traveloka), Saidkomil Holhojavu (Kepala Departemen Moslem Tourism Kemanterian Pariwisata Usbekistan), dan Trinity (The Naked Traveler). Diikuti pemerintah daerah dan kota seluruh Indonesia, industri dan praktisi pariwisata, serta akademisi pariwisata.
(redaksibisniswisata@gmail.com)