Menurut Bank Sentral Sri Lanka (Central Bank of Sri Lanka/CBSL) dalam laporan mingguan terbarunya, kunjungan wisatawan pada H1 tahun ini mencapai 1,01 juta orang atau naik 61,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.Dikansir dari Antara/ Xinhua, pendapatan pariwisata pada Juni mencapai 113,4 juta dolar AS, naik dari 100,3 juta dolar AS pada Juni tahun lalu.
Sementara itu pengiriman uang pekerja migran dalam H1 2024 mencapai US$3,14 miliar dolar A, naik dari 2,82 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dari pengiriman uang tersebut sebesar 519,6 juta dolar AS pada Juni.
Pariwisata dan pengiriman uang pekerja migran merupakan dua penghasil pendapatan luar negeri terbesar bagi negara Asia Selatan tersebut. Sri Lanka mengincar ledakan pariwisata pada tahun 2024 melalui iklan yang apik dan digital
Sri Lanka sukses dengan strategi pariwisata baru 2023 yang bertujuan untuk membangun pariwisata yang menjanjikan dengan menyempurnakan pesan iklannya, merayu digital nomads dan meningkatkan pendapatan per wisatawan.
Pulau di Asia Selatan ini menerima lebih dari 1,48 juta pengunjung tahun 2023 lalu – kira-kira dua kali lipat dibandingkan tahun 2022, ketika negara tersebut mengalami gagal bayar utang negara, mengalami kekurangan yang parah, dan menyaksikan protes yang menggulingkan pemerintah.
Didukung oleh fitur-fitur pariwisata yang bersinar di majalah internasional seperti Forbes dan Conde Nast Traveler, negara ini mengharapkan setidaknya ada 2,3 juta wisatawan pada tahun 2024.
Pemanfaatan aset alam dan budaya Sri Lanka dengan lebih baik, termasuk pantai-pantai indah, dapat membantu menciptakan angin penarik bagi pemulihan ekonomi negara tersebut. Fokusnya adalah pada kualitas dibandingkan kuantitas.