DAERAH

Sempat Viral, Obyek Wisata Negeri di Atas Awan malah Ditutup

LEBAK, bisniswisata.co.id: Sempat viral dan dipadati wisatawan domestik, kini objek wisata Negeri di atas awan yang ada di Gunung Luhur, Desa Citorek, Kabupaten Lebak, Provinsi Bantenm saat ini ditutup. Para wisatawan diimbau untuk tidak berkunjung ke destinasi wisata ini untuk sementara waktu hingga pembangunan fasilitas penunjang wisatanya rampung.

Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Dinas Pariwisata Lebak, Luli Agustina mengimbau masyarakat untuk berwisata di objek lain. Dia mengatakan bahwa Kabupaten Lebak masih memiliki pilihan tempat wisata yang tidak kalah menarik dengan Negeri di atas awan.

“Kami menyarankan untuk memilih alternatif destinasi wisata yang lain seperti wisata budaya Badui di Kecamatan Leuwidamar, atau wisata Hutan adat Meranti di Desa Jagaraksa Kecamatan Muncang, maupun Kebun teh Cikuya di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber,” terang Luli Agustina dalam keterangan resminya, Senin (30/09/2019).

Luli merekomendasikan masyarakat untuk mencoba berwisata ke Pemukiman Suku Badui di Kecamatan Leuwidamar yang telah menjadi ikon wisata Lebak sejak lama. Cara hidup suku Badui yang mempunyai karakteristik tersendiri ditambah keasrian tanah adat para Suku Badui di Desa Kanekes ini akan memberikan pengalaman tersendiri bagi wisatawan.

Dia juga merekomendasikan Hutan adat Meranti di Kecamatan Muncang. Wisata alam yang merupakan area hutan adat Kasepuhan Karang ini punya banyak titik untuk berfoto. Aktivitas berkemah juga bisa dilakukan di sini yang didukung suasana asri dengan panorama yang indah.

Wisata alam Kebun teh Cikuya di kecamatan Cibeber juga bisa dijadikan pilihan wisata alam yang keindahannya tidak kalah dengan kebun teh di Bogor. Destinasi wisata ini memang sudah sejak lama menjadi pilihan wisatawan yang gemar dengan wisata alam dengan suguhan udara sejuk dan bentang panorama alam yang indah.

“Pesona keragaman geodiversity destinasi wisata di Kabupaten Lebak banyak memberikan atraksi wisata menarik sebagai alternatif lain kunjungan wisata di waktu weekend,” terangnya.

Meski sudah ditutup, ternyata tak menyurutkan wisatawan untuk berkunjung ke wisata alam yang ramai diperguncingkan di dunia maya. Wisatawan banyak yang penasaran dengan keindahan hamparan awan yang tengah viral di media sosial.

Pengelola wisata Negeri di atas awan Sukmadi Jaya Rukmana mengaku masih ada wisatawan yang berkunjung ke Negeri di atas awan. Namun, jumlahnya saat ini sudah berkurang jika dibanding pada akhir pekan sebelumnya.

“Antusias wisatawan memang cukup tinggi untuk datang ke Gunung luhur, mereka sebenarnya sudah tau adanya penutupan sementara. Tapi kami dari pengelola tetap mengkondisikan wisatawan yang tetap memaksakan diri untuk berkunjung, seperti untuk yang menggunakan roda 4 kami kondisikan di Kampung Ciusul agar mereka bisa nyaman,” terang Sukmadi Jaya Rukmana.

Dilanjutkan, pembangunan akses jalan masih dalam pengerjaan dan dilihatnya menjadi lebih kondusif dibanding pekan lalu. Petugas kepolisian juga sebenarnya telah berjaga di wisata tersebut untuk mengingatkan masyarakat untuk tidak berkunjung ke lokasi ini sementara waktu. “Gunung luhur lebih kondusif sekarang, pembangunan jalan juga lebih lancar,” katanya.

Kondisi membludaknya wisatawan di Negeri di atas awan disebutnya hanya terjadi di pekan lalu. Viralnya destinasi wisata ini di media sosial disebutnya menjadi alasan tingginya pengunjung pada hari tersebut yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

Wisatawan di destinasi wisata Negeri di Atas Awan membludak pada Ahad (22/9) lalu. Sekitar 15 ribu pengunjung memadati objek wisata ini yang sebenarnya hanya kuat menampung 1.500 orang saja. Alhasil, kemacetan kendaraan di puncak Gunung luhur terjadi, kemacetan mengular hingga 7 kilometer panjangnya. (redaksibisniswisata@gmail.com)

Endy Poerwanto