Nyepi, Okupansi Hotel di Lombok Menohok hingga 80 Persen

LOMBOK, bisniswisata.co.id: Wisatawan yang berlibur di Pulau Bali mulai beralih ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat Hari Raya Nyepi. Peningkatan laju wisatawan ke Lombok dari Pulau Dewata ditandai dengan meningkatnya okupansi hotel-hotel pada hari ini, Kamis, (7/3/2019).

“Okupansi hotel di tempat-tempat tertentu di Lombok bisa mencapai 70-80 persen. Ada peningkatan dibanding hari biasa,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu M Faozal di Mataram, Kamis (7/3/2019).

Hotel-hotel di kawasan wisata trio Gili, seperti Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, tercatat memiliki tingkat keterisian paling tinggi. Menurut Faozal, kawasan trio Gili tersebut masih menjadi destinasi wisata favorit turis, utamanya turis asing.

Selain trio Gili, tujuan wisata favorit pelancong ialah Kota Mataram dan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. KEK Mandalika belakangan ini menjadi salah satu destinasi populer Lombok pasca-diendorse Presiden Joko Widodo.

Meski pilihan destinasi bertambah, dari sisi angka kunjungan, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tren pergerakan wisatawan cenderung menurun. Hal ini berlaku baik untuk wisatawan asing atau wisman maupun wisatawan domestik, “Dibanding tahun lalu, head to head, ada penurunan,” ucapnya seperti dilansir laman Tempo.co

Faozal mengatakan penurunan ini terjadi karena sejumlah faktor. Salah satu yang paling mempengaruhi adalah naiknya harga tiket pesawat. Beberapa aplikasi online travel agent atau OTA, harga tiket pesawat menuju Lombok dari Bali rata-rata mencapai Rp 600 ribu untuk harga terendah. Harga itu meningkat dua kali lipat ketimbang rute yang sama untuk periode penerbangan tahun lalu.

Sedangkan dari Jakarta, harga tiket menuju Lombok ditaksir di atas Rp 1 juta. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, harga rute Jakarta – Lombok berkisar Rp 500 – 600 ribu untuk harga termurah. (NDY)

Endy Poerwanto