BAHARI EVENT NEWS

NTT Promosikan Wisata Pantai Menuju  KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023

Labuan Bajo, pintu gerbang wisata ke Flores ( foto: Antara).

LABUAN BAJO,  bisniswisata.co.id: Labuan Bajo memiliki seluruh potensi kekayaan ekowisata dan pantai-pantainya yang indah. Tidak salah oleh Presiden Jokowi, kota pelabuhan ini ke depan diproyeksikan untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata premium berskala internasional.

NTT adalah daerah yang optimistis dengan potensi wisata pantai yang dimiliki. Untuk itu akan diadakan Festival Lima Bidadari untuk mempromosikan lima obyek wisara pantai yang menjadi unggulan. 

Maklum Presiden Jokowi telah menetapkan Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023 yang akan digelar di  Kabupaten Manggarai Barat itu.

Untuk lebih menggaungkan potensi wisata di NTT, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah mempromosikan lima destinasi wisata yang sangat indah di pantai selatan Kabupaten Sumba Tengah.

Kelima lokasi itu meliputi, Pantai Konda yang memiliki keunggulan berupa bentangan pasir hitam sejauh mata memandang dan dikelilingi hutan lindungi yang indah dan sejuk. Pantai Aili dengan alam yang sejuk dan bisa menikmati matahari terbenam saat senja hari dengan nyaman.

Ada pula Pantai Maloba yang memiliki keunggulan dengan pasir putih yang luas sehingga dapat dijadikan sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan Festival Budaya Pasola yang bukan sekadar festival dan menjadi bentuk keramaian, tetapi menjadi salah satu bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada sang leluhur. 

Pasola merupakan kultur religius yang mengungkapkan inti religiositas agama Marapu. Pasola menjadi perekat jalinan persaudaraan antara dua kelompok yang turut dalam pasola dan bagi masyarakat umum. Pasola menggambarkan rasa syukur dan ekspresi kegembiraan masyarakat setempat, karena hasil panen yang melimpah.

Pantai lainnya adalah Pantai Taman Eden yang berada dihadapan Pantai Aili merupakan satu pulau yang tidak berpenghuni namun memiliki pemandangan alam yang indah. 

Pantai Aili merupakan pantai disebelah selatan Kawasan TNMT ( Taman Nasional Manupe Tanadaru). Pantai ini memberikan pesona yang berbeda, ombaknya yang begitu tenang membuat aktivitas sekitarnya menjadi nyaman. 

Karang – karang disekitar pantai ini menjadi lebih menarik dan menjadi daya tarik tersendiri dari pantai-pantai yang lain pada umumnya. Sementara Pantai Tangiri, selain pantainnya indah juga memiliki berbagai potensi sumber daya alam laut yang melimpah.

” Hal yang paling penting juga bahwa kita ingin mempersiapkan Labuan Bajo ini untuk G20 di 2023 dan ASEAN Summit di 2023,” ujar Presiden Jokowi, sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana.

KTT G20 dan ASEAN Summit adalah forum bergengsi di tingkat dunia. KTT G20 adalah pertemuan kepala negara kelompok ekonomi besar di dunia, sedangkan ASEAN Summit adalah pertemuan pemimpin negara-negara anggota ASEAN.

Menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium tentu tidak bisa dilepaskan dari tujuan Indonesia jadi tuan rumah bagi penyelenggaraan KTT G20 dan ASEAN Summit nanti.

Patut diingat, di sepanjang 2018 pemerintah Indonesia juga menjadi tuan rumah bagi Asian Games XVIII dan Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia. Bertempat di Jakarta-Palembang dan Pulau Dewata.

Kedua acara berskala internasional ini bukan hanya sukses diselenggarakan. Acara itu juga menjadi ajang promosi besar-besaran di tingkat dunia yang notabene berdampak bagi perkembangan dunia pariwisata di tanah air.

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Kawasan Marina Labuan Bajo di Hotel Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo, Januari lalu di Manggarai Barat, NTT mengarakan akan menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium.

“Ini sebuah pekerjaan yang besar yang harus kita selesaikan akhir tahun ini yaitu memperbaiki produk yang ada di sini. Infrastruktur, landscape, sampah, air baku yang juga kurang, semuanya ini kita siapkan dan kita harapkan akhir tahun ini selesai,” kata Jokowi.

Dia optimistis pada 2021 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  langsung bisa promosi besar-besaran, Kabuan Bajo sebagai tujuan wisara Meeting Incentive, Confrence & Exhibutuon ( MICE).

Kawasan Labuan Bajo disiapkan untuk sejumlah agenda internasional seperti , pertemuan negara-negara KTT G20 serta Asean Summit, di mana Indonesia bakal jadi tuan rumah di tahun 2023.

United Nations World Tourism Organization (UNWTO, 2017) menjelaskan, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi terbesar dan tercepat yang mampu melebihi perdagangan dunia

Bahkan menurut UNWTO, sektor ini mampu menunjukkan ketangguhannya saat terjadi tren pelemahan dan ketidakpastian ekonomi global.Tak jauh berbeda ialah pendapat G David Garson.

Dalam karyanya GLM Multivariate, Manova & Canonical Correlation (2015), Garson juga memprediksi jasa pariwisata pada 2050 diperkirakan menjadi salah satu sektor terbesar di dunia.

Menuju Destinasi Premium

Apa kata kunci di balik pertumbuhan sektor pariwisata ini? Ya, dalam 20 tahun terakhir, kelompok kelas menengah dunia diestimasi telah melakukan perjalanan wisata dua kali lipat lebih besar dari sebelumnya.

Terkait ini ada hipotesa lain bahwa kini kita memasuki sebuah era atau zaman yang karakteristiknya berbeda dari sebelumnya. Orang sering menyebut sebagai era “leisure economy.”

Istilah leisure economy sendiri dipopulerkan Linda Nazareth, melalui karyanya, The Leisure Economy How Changing Demographics, Economics, and General Attitudes Will Reshape Our Lives and Our Industries, yang terbit pada 2007.

Istilah leisure economy ini digunakan untuk melukiskan fenomena pergeseran pola konsumsi masyarakat secara global, dari konsumsi berbasis barang (good based consumption) ke arah model konsumsi berbasis pengalaman (experience based consumption).

Ya, aktivitas leisure sangat diidentikkan dengan aktivitas konsumsi. Beberapa aktivitas konsumsi yang termasuk dalam kategori leisure meliputi kegiatan traveling, akomodasi di hotel, menikmati aneka kuliner, menonton film, konser musik, dan keinginan mengenal budaya lain yang beragam.

Selain mencari aneka ragam pengalaman, leisure economy juga merupakan perilaku konsumsi masyarakat yang lekat dengan tujuan mengekspresikan “gaya hidup.”

Indonesia berpeluang mengeruk keuntungan yang optimal, sekiranya mampu menjawab tantangan dari tren era leisure economy ini. Ditengarai pasar wisata global ke depan bukan hanya menuntut tersedianya produk yang beragam, unik, dan bermutu tinggi. Melainkan juga, cenderung meninggalkan produk dan model wisata berskala massal.

Berpijak dari realitas inilah, pemerintah bermaksud serius mendorong tumbuhnya sektor ini. Pemerintah hendak membangun lima destinasi pariwisata super prioritas, yaitu pengembangan destinasi wisata Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.

Dengan status destinasi Labuan Bajo sebagai “Destinasi Super Prioritas”, sebuah badan khusus dibentuk, yaitu Badan Otorita Pariwisata (BOP) dibentuk melalui Perpres No. 32/2018 tentang Badan Otoritas Pengelolaan Pariwisata Labuan Bajo Flores.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga tengah menyiapkan sebuah Peraturan Presiden (Perpres) tentang Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Kawasan Taman Nasional Komodo. Terkait itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan keluarkan Peraturan MenteriNo.P.8/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2019.

Isinya tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam, sebagai revisi atas Permen tahun 2010.

Menariknya, melalui regulasi ini pelaku usaha dipermudah memperoleh Izin Pengusahaan Pariwisata Alam dalam kawasan Taman Nasional. Jika sebelumnya harus menempuh proses berbelit-belit dan panjang.

Dalam permen terbaru ini, para pelaku usaha cukup berurusan melalui satu lembaga khusus yang disebut OSS (online single submission). Skema perizinan melalui OSS juga nisbi dilakukan secara terintegrasi dan elektronik.

Posisi Labuan Bajo, sebagai pintu gerbang wisata setelah dari Bali dan Lombok di Nusa Tenggara Barat, membuat kota ini  strategis untuk dikembangkan sebagai destinasi super prioritas. 

Jaraknya  menuju Pulau Komodo sekitar 50 kilometer dan menuju Pulau Rinca 40 kilometer. Sudah tentu Labuan Bajo bisa mengekspos Taman Nasional Komodo sebagai salah satu daya tarik utamanya.

Adanya populasi kadal raksasa purba atau komodo (Varanus komodoensis) yang menyebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan beberapa pulau kecil lainnya, jelas bakalan menjadi magnet sangat kuat. Selain Taman Nasional Komodo sendiri masuk daftar World Heritage UNESCO, merujuk laman UNESCO disebutkan populasi komodo di sana berkisar 5.700 ekor.

 

Hana Fahila