KUCHING, busniswisata.co.id: Negara Bagian Sarawak, Malaysia sukses menyelenggarakan Karnaval Pariwisata Sarawak untuk mempromosikan negara bagian tersebut sebagai tujuan pilihan untuk wisata rekreasi, petualangan, kesehatan dan pendidikan di Sarawak untuk pasar Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung akhir November lalu di Ayani Mall di Pontianak memberikan pengunjung untuk dapat memesan paket tour menarik yang ditawarkan oleh agen perjalanan dan operator tour yang berpartisipasi yang menampilkan tujuan utama Sarawak.
Dilansir dari ttrweekly.com, Sarawak Tourism Board ( STB) yang diwakili oleh Barbara Benjamin Atan dan CEO STB Sharzede Datu Hj Salleh Askor mengatakan bahwa sebagai tetangga terdekat Sarawak dan kedua kota telah menikmati keuntungan bersama dari wisata perbatasan.
“Melalui wisata perbatasan, kedua sektor di setiap negara telah membantu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan ekonomi lokal, meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal lintas batas dan meningkatkan peluang investasi dalam bisnis baru di wilayah tersebut,” tambah Barbara
Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji SH M Hum, mengunjungi karnaval STB dan ikut serta dalam perayaan bersama peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Malaysia dan Indonesia di stan Sarawak.
Mitra wisata Sarawak yang berpartisipasi di karnaval termasuk Malaysian Health Travel Council (MHTC), Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), Borneo Medical Center Kuching, Great Leap Tours Travel Sdn Bhd, Innosar Holiday Sdn Bhd, Khaimal Borneo Travel & Tours Sdn Bhd, Al Fateh Worldwide Travel & Tours Sdn Bhd.
Untuk wisara medus diwakili oleh Rumah Sakit Spesialis KPJ Kuching, Pullman Kuching & Pullman Miri Waterfront, Pusat Spesialis Medis Normah, Timberland Medical Centre, Penview Hotel Kuching dan Damai Beach Resort.
Sarawak adalah tujuan populer untuk wisata kesehatan dan kebugaran yang didukung oleh layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi yang ditawarkan oleh 13 institusi medis dan rumah sakit swasta terkemuka di Kuching, Sibu, Miri dan Bintulu.
Lebih dari 53.000 orang mengunjungi negara bagian itu pada 2019 sebelum pandemi menyebabkan penguncian di seluruh dunia.
Kegiatan yang digelar dalam karnaval tersebut antara lain lomba desain poster untuk siswa SD dan SMP; dan demonstrasi melukis oleh dosen UNIMAS Sylvester Wielding Jussem.