Serah terima 49.930 masker kain di balairung Kemenparekraf kepada PHRI DKI Jakarta, MRT Jakarta, dan Transjakarta yang karyawannya seriap hari melayani masyarakat ditengah pandemi. ( foto: Kemenparekraf)
JAKARTA,bisniswisata.co.id:GerakanMaskerKain Kemenparekraf dengan membagikan 100.000 masker pada industri pariwisata sebagian sudah dapat direalisasikan sehingga mereka yang setiap hari harus bekerja dapat meminimalisir penyebaran COVID-19.
“Pada tahap pertama, dilakukan serah terima sebanyak total 49.930 masker kain kepada PHRI DKI Jakarta, MRT Jakarta, dan Transjakarta,” kata Josua Simanjuntak Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf pada acara penyerahan masker kain secara simbolis, hari ini.
Mewakili Menparekraf Whisnutama Kusubandio, Joshua mengatakan bahwa sebelum memulai program ini, Kemenparekraf membuka Pendaftaran Terbuka untuk memilih UKM yang tepat sebagai produsen masker kain. Pendaftaran telah dilakukan pada 1 hingga 5 April 2020 di kanal media sosial Kemenparekaf.
“Kriteria yang diharapkan termasuk di dalamnya proses kerja yang mengutamakan kebersihan dan protokol kesehatan. Pada tahap pertama ini #GerakanMaskerKain melibatkan 13 pelaku industri kreatif fesyen dengan total 122 tenaga kerja,” tambahnya.
GerakanMaskerKain memiliki tiga tujuan utama.Tujuan pertama adalah isu humanitas, dimana dalam gerakan ini berupaya mengajak dan mengedukasi masyarakat yang sehat untuk cukup menggunakan masker yang terbuat dari kain. Sehingga ketersediaan masker medis tercukupi untuk tenaga kesehatan dan pasien yang membutuhkan.
“Masker yang terbuat dari kain ini telah diteliti cukup untuk meminimalisasi kontak langsung dengan debu, virus, dan droplets di luar rumah jika memang tidak dapat melakukan work from home dan harus berinteraksi dengan banyak orang,” kata Josua Simanjuntak di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta.
Selanjutnya adalah isu inovasi berkelanjutan, dimana dalam program ini industri yang dilibatkan memanfaatkan sisa bahan kain dari produksi garmen untuk mengurangi sampah industri fesyen.
“Dan ketiga yang sangat penting adalah membantu menggiatkan atau menggerakkan industri kreatif fesyen dalam menggerakkan usahanya agar dapat terus bekerja dengan membuat masker kain yang dapat mereka buat dari kain perca atau sisa bahan kain produksi mereka,” kata dia.
Kemenparekraf menggandeng sejumlah pihak salah satunya MNC Peduli untuk menggelar kampanye yang merupakan bagian dari #GerakanMaskerKain sebagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19, sekaligus membantu menggerakkan industri kreatif fesyen tanah air utamanya UMKM yang ikut terdampak COVID-19.
Dia memastikan #GerakanMaskerKain akan terus berjalan dengan melibatkan lebih banyak industri fesyen tanah air. “Kami akan terus membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa bersama-sama menggerakkan ekonomi kreatif melalui gerakan ini,” kata Josua.
Sementara itu Direktur Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution menjelaskan, dalam kerja sama ini pihaknya menghimpun dana sebesar Rp 500 juta melalui MNC Peduli untuk memproduksi masker kain yang kemudian hasilnya didistribusikan oleh Kemenparekraf.
“Harapannya melalui kegiatan ini kita semua masyarakat Indonesia dapat terus meningkatkan disiplin memakai masker dan menjaga jarak. Dengan begitu kita harapkan kondisi kembali normal dan masyarakat segera beraktivitas kembali,” kata Syafril Nasution.