SARAJEVO, bisniswisata.co.id: Indonesia terus berupaya memopulerkan kuliner Tanah Air di Bosnia dan Herzegovina. Kali ini, Kedutaan Besar RI di negara itu mengenalkan masakan negeri tercinta pada gelaran Halal Fair 2019, yang digelar 26-28 September 2019 di Kota Sarajevo. Pada Sarajevo Halal Fair yang kedua itu, Indonesia mengenalkan kuliner mi rebus Medan.
Berbeda dengan mi rebus lainnya, mi rebus Medan yang dikenalkan kepada para pengunjung dan peserta pameran itu merupakan mi berkuah kental dengan toping sea food dan telur rebus. Memang bukan mie rebus biasa! Keunikan dari mie rebus satu ini terdapat dari bumbunya yang dimasak dengan bumbu-bumbu khas India. Mienya tebal, kenyal, dan dilengkapi dengan kuah bumbu yang begitu kental dan spesial.
Karena itu Promosi kuliner mie rebus Indonesia tersebut dilakukan sekaligus dengan memperlihatkan cara pengolahannya oleh warga negara Indonesia yang sehari-hari gemar memasak, Dimas Tjahjono Drajat.
Sarajevo Halal Fair 2018, stan Indonesia memperkenalkan nasi goreng dan sate ayam oleh Tomi Siswanto. Seperti halnya pada Halal Fair terdahulu, kali ini, para pengunjung antusias mencicipi kuliner Indonesia yang dikenal kaya bumbu dan rempah-rempah. Tidak mengherankan ketika selesai diolah, puluhan porsi mi Medan langsung habis dinikmati para pengunjung.
Para pengunjung yang mencicipi mi Medan terlihat terkesima setelah suapan pertama. “Ini rasa baru bagi kami,” kata salah seorang pengunjung yang mendapat kesempatan menikmati semangkuk mi rebus itu seperti dilansir laman Media Indonesia, Ahad (29/09/2019).
Demikian halnya sang pengolah mi rebus. Ia mengaku tidak menyangka kuliner yang ditampilkannya mendapat respon positif dari masyarakat Bosnia. “Mereka menyebut bumbu masakan saya sangat eksotis,” kata Dimas di sela acara Sarajevo Halal Fair 2019.
Dengan apresiasi tersebut, lanjutnya, memberi semangat kepadanya untuk mengembangkan kuliner Indonesia di manapun. “Selain bumbu dasar seperti bawang merah dan bawang putih, rempah yang menjadi bumbu kuliner yang dimasaknya antara lain kapolaga, cengkeh, bunga lawang, dan kayu manis,” paparnya.
Dilanjutkan, makanan menjadi ‘alat invasi’ budaya satu negara di negara lain. “Untuk memperkenalkan sebuah negara atau bangsa, selain melalui bahasa, juga dapat dilakukan melalui makanan,” sambungnya.
Stan Indonesia yang diisi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Budapest – Hongaria yang meliputi lingkup Eropa timur termasuk Bosnia dan Herzegovina, mempromosikan produk-produk halal Tanah Air. Kali ini, ITPC mempromosikan aneka jenis beras, antara lain beras merah berkadar serat tinggi untuk diet dan beras dengan kandungan gula rendah untuk penderita diabetes.
Duta Besar RI untuk Bosnia dan Herzegovina Amelia Achmad Yani mengatakan Indonesia selalu mendapat undangan sebagai peserta Sarajevo Halal Fair dari Bosnia Bank Internasional (BBI) sebagai penyelenggara. Penyelenggaraan Halal Fair setiap tahun dibiayai Islamic Development Bank. Acara juga dihadiri pengusaha Indonesia asal Makassar, Halim Kalla. (ndy)