JIMBARAN, Bali, bisniswisata.co.id: : Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan sejumlah upaya dalam pemulihan sektor transportasi karena semakin baiknya sektor transportasi, mampu menstimulasi pertumbuhan pariwisata nasional.
Langkah ini, menurutnya karena adanya kenaikan dari rasio keterisian dari moda transportasi. Sehingga, menambah makin banyak orang yang bisa bepergian untuk mengunjungi destinasi-destinasi pariwisata.
Berbicara pada Global Tourism Forum ( GTF) -Annual Meeting 2022, Menhub menjelaskan sejumlah upaya yang dilakukan pihaknya seperti mengeluarkan beberapa surat edaran terkait persyaratan perjalanan transportasi yang lebih mudah namun tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan.
Upaya ini menjadi titik balik kebangkitan industri transportasi, karena semakin meningkatkan keterisian penumpang yang berdampak pada kunjungan ke destinasi wisata.
Bersama operator transportasi, Menhub juga terus mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meminimalkan penyebaran virus. Seperti digitalisasi layanan di bandara dan penggunaan HEPA filter yang mampu menjaga kebersihan udara di dalam sarana transportasi publik.
Selanjutnya, Kemenhub juga memberikan sejumlah insentif, misalnya di sektor penerbangan yaitu dengan memberikan insentif untuk Layanan Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC).
Upaya pemulihan sudah mulai terlihat hasilnya. Salah satu indikatornya yaitu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), transportasi dan pergudangan pada kuartal III tahun 2022 tumbuh paling besar yaitu 25,8 persen (year on year).
Hal ini menunjukkan tren yang terus meningkat sejak awal tahun 2022, dan berkontribusi penting pada pertumbuhan perekonomian Indonesia yang meningkat 5,72 persen year on year di kuartal III tahun 2022.
Namun demikian, Menhub Budi tetap mengingatkan seluruh pihak untuk terus berupaya menjaga momentum tren pertumbuhan, serta tetap waspada terhadap kondisi ketidakpastian global. Seperti pandemi lanjutan, perubahan iklim, dan ketegangan perang global di masa depan.
Lebih lanjut, Menhub juga mengungkapkan upaya membangun masa depan transportasi publik di Indonesia pasca pandemi.Indonesia membutuhkan perbaikan konektivitas jaringan, keselamatan transportasi, transportasi yang ramah lingkungan, dan integrasi antarmoda.
Untuk itu pemerintah juga berkomitmen untuk mengurangi emisi gas buang dari kendaraan berbahan bakar fosil, dengan mulai melakukan transformasi energi dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan (EBT).
“Kami serius memasuki pasar energi terbarukan, termasuk transisi ke kendaraan listrik. Penggunaan kendaraan listrik selama G20 menunjukkan simbol dimulainya transformasi ini,” ucap Menhub
Mengingat semakin baiknya sektor transportasi, mampu menstimulasi pertumbuhan pariwisata nasional, maka pihaknya pada event G 20 back to back dengan event Global Tourism Forum 17-18 November 2022 ini telah menandatangani beberapa nota kesepahaman untuk pendanaan kreatif non-APBN dengan tiga negara yaitu Jepang, Inggris, dan Korsel untuk pengembangan angkutan massal perkotaan MRT Jakarta,” ujar Menhub.
Begitu pula dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, Kemenhub akan terus membangun infrastruktur transportasi baik di perkotaan maupun di daerah terpencil, terdepan, tertinggal, dan perbatasan (3TP) yang juga akan menunjang pariwisata nasional apalagi semakin banyak desa-desa wisata telah menjadi tujuan wisata