DAERAH

Lombok Bangkit, Anggaran Promosi Pariwisata Rp 20 Milyar

MATARAM, bisniswisata.co.id,-  SESUAI instruksi Presiden No. 5 Tahun 2018, tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi di P Lombok dan wilayah terdampak di Provinsi NTB lainnya, pemulihan Lombok dimulai per 1 September. Khusus disektor pariwisata Kementerian Pariwisata mengalokasikan dana promosi Rp 20 milyar untuk mengakomodir dan mendukung usulan program Lombok Bangkit dari Pemda NTB dan industri pariwisata Lombok.

Ditahapan rehabilitasi, papar MenPar Arief Yahya dalam kunjungan kerja ke tiga gili, Kamis, 30 Agustus, Kemenpar melakukan identifikasi dampak pariwisata, mendorong penyelenggaraan event pariwisata dan aktivitas seni budaya. Melakukan publikasi, promosi pariwisata destinasi yang tidak terdampak. Di tahapan recovery, nantinya akan dilakukan penghitungan dampak krisis. Menyelenggarakan event internasional dan nasional serta publikasi dan promosi pariwisata.

Dalam rapat koordinasi sektor pariwisata di kediaman Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Faosal ditetapkan strategi Lombok Bangkit berupa pemulihan destinasi khususnya destinasi terdampak di empat cluster yaitu cluster I wilayah 3 Gili, cluster II wilayah Mangsit, Kerandang, Senggigi dan Batu Layar, ,cluster III wilayah Rinjani ( Senaru dan Sembalun) dan cluster IV wilayah Medana. Strategi kedua adalah tetap melakukan promosi destinasi yang tidak terdampak untuk wilayah Mataram, wilayah Sekotong, wilayah Selong Belanak, Mandalika dan Gerupuk serta wilayah Tetebatu.

Sementara manajemen Indonesia Tourism Develompment Coorporation (ITDC) pengelola Kawasan Mandalika bertindak selaku koordinator cluster Lombok Tengah bagian Selatan yang meliputi wilayah Selong Belanak, Mawun, Kuta, Seger, Serenting, Tanjung Aan, Gerupuk dan Bumbang.

 

Lost 100 Juta Dolar, 100.000 Wisman

Gempa 7 skala richter pada Minggu, 5 Agustus petang, berpusat di Sembalun, Lombok Utara.. Gempa juga terasa di tiga gili tujuan wisata popular NTB – tiga gili, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air—yang mendorong penghuni baik warga lokal mau pun wisatawan meninggalkan gili- gili tersebut.

Menurut Menpar kerugian akibat gempa disektor pariwisata masih dalam pendataan. “Potensial kehilangan wisatawan asing sekitar 100.000 orang. Dihitung melalui perbandingan antara jumlah wisman Bali dan Lombok 5:1, serta perbandingan masa bencana di Bali lebih lama dari Lombok 2:1. Jika di Bali pada 2017 berdampak 1 juta kunjungan wisman, maka gempa bumi Lombok berdampak 10% sebesar 100.000 orang. Dampak Ekonomi yang terjadi sebesar USD 100 juta dengan asumsi 1 wisatawan asing mengeluarkan USD 1000 per kunjungan,” jelas Menpar Arief Yahya. *Dwi

 

Dwi Yani

Representatif Bali- Nusra Jln G Talang I, No 31B, Buana Indah Padangsambian, Denpasar, Bali Tlp. +628100426003/WA +628123948305 *Omnia tempus habent.*