JAKARTA, bisniswisata.co.id: Libur panjang akhir tahun senantiasa dinantikan masyarakat. Momen berharga itu dimanfaatkan untuk berlibur bersama keluarga dan kerabat ke tempat wisata.
Pada masa pandemi, liburan panjang akhir tahun masih dibayangi ancaman lonjakan kasus (kluster) baru Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa memilih aktivitas wisata yang aman.
Berwisata di alam terbuka menjadi salah satu pilihan wisata yang populer di masa pandemi saat ini. Tempat wisata alam bisa pegunungan, pantai, hutan, dan cagar alam, danau, maupun sungai yang pada umumnya adalah zona hijau dari pandemi corona atau Covid-19. Berwisata di alam terbuka menjadi salah satu cara untuk menghindari kerumunan.
Pilihan lain adalah staycation atau berlibur dekat rumah. Masyarakat perkotaan memanfaatkan staycation antara lain dengan menginap di hotel berbintang dengan menerapkan standar protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.
Pada libur panjang akhir tahun ini banyak tawaran paket staycation. Pantauan bisniswisata.co.id dari laman online banyak menawarkan Big Promo berupa voucher staycation /tour/atraksi seharga Rp225.000 untuk pembelian paket minimal Rp 450.000. Pilihan lokasinya tersebar di Jakarta, Bandung Joglosemar, Bali, Kepri, Labuan Bajo, Lombok, Medan, Malang, Manado, Belitung, dan Bromo.
Tentang libur panjang akhir tahun, juru bicara Satgas COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan, pandemi corona atau COVID-19 belum berakhir dan penularan masih terus terjadi. Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat mempertimbangkan dalam memilih kegiatan saat masa liburan panjang.
“Dalam aktivitas libur agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan,” kata Wiku Adisasmito.
Satgas COVID-19 mencatat penyebaran dan penularan virus corona atau Covid-19 pada libur panjang semakin massif. Peningkatan kasus terjadi seusai libur panjang.
Tak heran kekhawatiran muncul, misalnya, pada akhir Oktober lalu terlihat dalam kenaikan kasus Corona di Indonesia 2-3 pekan terakhir berkisar 3.000-4.000 kasus per hari. Bahkan, pada tanggal 13-14 November 2020, kasus Corona mencapai rekor tertingginya yakni 5.444 dan 5.272 kasus.