JAKARTA, bisniswisata.co.id: Setiap bulan Ramadan, selalu menjumpai hidangan khas yang lezat, nikmat dan menggugah selera. Hidangan itu mulai minuman segar, makanan manis pembuka Berbuka Puasa hingga hidangan utama.
Biasanya, saat berbuka puasa di rumah bersama keluarga makanan tradisional adalah salah satu menu yang ditunggu-tunggu. Seperti yang dilansir dari HalalTrip, Rabu (23/05/2018) berikut beberapa hidangan tradisional dari berbagai negara yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat saat bulan Ramadan tiba terdapat beragam jenis. Diantaranya:
#. Chakchouka dari Aljazair
Hidangan utama yang terbuat dari saus tomat dan rebus telur ini merupakan makanan khas dari Aljazair. Biasanya hidangan ini disajikan dengan khub atau roti khas dari negara tersebut. Karena berasal dari kekaisaran Ottoman yang menyebar ke Timur Tengah dan Spanyol, maka banyak variasi dari hidangan ini yang sangat cocok dinikmati pada saat perut kosong setelah berpuasa seharian.
#. Baray Dahi dari India
Baray Dahi adalah salah satu makanan favorit masyarakat India selama bulan Ramadan. Terbuat dari adonan lentil yang digoreng sampai keemasan, kemudian direndam ke dalam campuran yoghurt dan saus asam manis yang lezat. Di selatan India, orang-orang biasanya berbuka puasa dengan nonbu kanji, bubur yang dimasak dengan daging dan sayuran. Nonbu kanji sering disajikan dengan bonda, bajji, dan vadai.
#. Haleem dari Pakistan
Meski proses pembuatannya membutuhkan waktu yang sangat lama, Haleem merupakan hidangan yang populer pada saat berbuka puasa bagi warga Pakistan. Terbuat dari lentil, gandum, barley dan daging yang dimasak dengan aneka bumbu membuat aroma dan cita rasa dari menu yang satu ini begitu kuat.
#. Stuffed Grape Leaves dari Mesir
Memanfaatkan daun anggur sebagai pembungkus isian, makanan ini sangat populer dikalangan masyrakat Mesir dan beberapa negara Islam lainnya. Isian seperti nasi dan daging yang sudah dibumbui akan digulung dengan menggunakan daun anggur yang kemudian dikukus selema beberapa menit.
#. Adas dari Palestina
Shorbet Adas atau sup lentil merupakan hidangan wajib pada saat musim dingin di Palestina. Hanya saja, meski tidak memasuki musim dingin, hindangan ini tetap banyak ditemukan selama bulan ramadan. Lentil diyakini memiliki banyak manfaat bagi tubuh karena kaya akan serat, vitamin C, protein dan rendah kalori.
#. Börek dari Turki
Terbuat dari pastry yufka yang sangat tipis dengan berbagai macam isian seperti keju putih, daging sapi, sayuran, kentang dan sosis membuat makanan ini menjadi menu favorit saat berbuka puasa. Selain itu ada menu buka puasa sup bernama iftariye sebagai menu pembuka.
Sementara menu utama berupa makanan khas Turki, terutama Makanan Tradisional Istana Ottoman. Untuk makanan penutup, biasanya akan tersaji güllaç yang terbuat dari air mawar.
#. Piyaju dari Bangladesh
Sejumlah iftar yang banyak dicari-cari di Bangladesh di antarnya piyaju, beguni, kurma, samosa, dan sebagainya. Untuk minuman biasanya akan disajikan sharbat lemon.
#. Shorwa dari Afghanistan
Di Afghanistan, makanan saat berbuka puasa biasanya tersaji kurma, shorwa (sup), kebab, du pizaya (daging direbus dalam saus berbahan dasar bawang), roti bolani, dan nasi kabuli. Orang Afghanistan juga akan menyiapkan hidangan manis sebagai makanan penutup.
#. Faluda dari Sri Lanka
Di Sri Lanka selalu memulai buka puasa dengan buah-buahan segar dan minuman dingin tradisional seperti serbat atau faluda. Kemudian diikuti oleh makanan lain seperti samosa dengan beragam isian.
#. Harira dari Maroko
Di Maroko, berbuka puasa diawali dengan segelas air putih dan tiga biji buah kurma. Kemudian dilanjutkan dengan harira, sup berbahan dasar tomat tomat yang menjadi hidangan wajib saat Ramadhan. Proses berbuka puasa kemudian ditutup dengan teh daun mint yang segar.
#. Kolak dari Indonesia
Di Indonesia biasanya populer dengan berbagai gorengan dan sejumlah makanan manis. Untuk minuman terdapat kolak, es kelapa muda, es buah, es cendol, dan sebagainya. (NDI)