JAKARTA, bisniswisata.co.id: Amerika Serikat merupakan salah satu pasar wisatawan Indonesia. Tahun 2019, wisman dari Amerika Serikat yang berkunjung terutama ke Bali dan destinasi wisata lainnya total mencapai 457,8 ribu orang.
Selama pandemi global, Amerika masih menjadi negara dengan kasus tertinggi COVID-19. Namun meski demikian Departemen Luar Negeri AS tidak lagi menyarankan orang Amerika untuk menghindari perjalanan internasional selama pandemi COVID-19.
Dilansir dari travelpulse.com, Deplu AS sudah mencabut peringatan Level 4 (dilarang bepergian) Kamis lalu. Setelah empat setengah bulan sejak 19 Maret 2020 warga AS dilarang bepergian maka kini sudah ada 20 negara yang boleh dikunjungi warga AS, namun hanya satu di Asia Tenggara yaitu Kamboja.
Selebihnya daftar tersebut adalah Antigua & Barbuda, Aruba. Bahamas, Barbados, Bermuda, Croasia, Dominica, Republik Dominica, Mesir, French Polynesia, Jamaica, Maldive, Mexico, Rwanda, St Barts & Grenadines, Turki, Turks & Caicos di Portugal.
Dengan menghapuskan peringatan perjalanan itu, Departemen Luar Negeri memberikan rincian lebih lanjut kepada para pelancong tentang tujuan individu sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih tepat sebelum bepergian ke luar negeri.
Dengan kondisi kesehatan dan keselamatan yang membaik di beberapa negara dan berpotensi memburuk di negara lain, Departemen kembali ke sistem sebelumnya.
Memberikan saran perjalanan khusus ke sejumlah negara dan memberikan informasi rinci agar dapat ditindaklanjuti kepada wisatawan untuk membuat keputusan perjalanan yang terinformasi.
Deplu juga akan memberikan informasi yang lebih rinci kepada warga AS tentang status saat ini di setiap negara “Kami terus menyarankan warga AS untuk berhati-hati saat bepergian ke luar negeri karena sifat pandemi yang tidak dapat diprediksi.” kata satu pejabat Deplu AS.
Pencabutan larangan perjalanan Tingkat 4 dari Deplu AS Departemen sangat penting karena penasihat tertinggi telah merekomendasikan warha terap di rumah.
Warga AS terap diminta untuk menghindari semua perjalanan ke luar negeri dan menyarankan semua orang Amerika di luar negeri untuk kembali ke rumah atau bersiap untuk tetap di tempat di masa mendatang.
Kebijakan ini darang karena sudah banya negara membuka lebih banyak perbatasan dibuka kembali dan layanan penerbangan dilanjutkan untuk perjalanan internasional.
Meskipun demikian, AS tetap menjadi salah satu negara yang paling terpukul di tengah pandemi COVID-19 oleh karenanya orang Amerika masih terbatas melakukan liburan musim panasnya.