SEOUL, bisniswisata.co.id: Korea Selatan sejak pekan lalu mulai menutup semua resor ski dan tempat wisata musim dingin dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus Corona baru karena gelombang ketiga pandemi terbukti jauh lebih sulit untuk ditahan di wilayah padat penduduk di sekitar ibu kota.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pemerintah akan menutup fasilitas ski, gelanggang es, dan tempat-tempat wisata dari 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021. Pertemuan lebih dari empat orang akan dilarang, sementara pembatasan anti-virus yang lebih ketat akan diberlakukan di restoran, katanya dalam sebuah briefing yang disiarkan televisi.
Pengumuman itu muncul setelah Seoul dan daerah sekitarnya melarang pertemuan lebih dari empat orang selama liburan Natal dan Tahun Baru karena negara itu mencatat jumlah kematian harian tertinggi akibat virus Corona pada hari Senin lalu.
Korea Selatan melaporkan 869 kasus virus Corona baru pada Senin tengah malam, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan pada hari Selasa, turun dari catatan harian 1.097 yang dilaporkan selama akhir pekan.
Seiring dengan pembatasan nasional yang diberlakukan pada fasilitas olahraga musim dingin, semua hotel dan resor dibatasi untuk memesan 50% kamar yang tersedia, wakil direktur KDCA Kwon Jun-wook mengatakan dalam sebuah pengarahan.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan terus maju dengan mengamankan pasokan vaksin COVID-19, serta mengembangkan vaksin dan obat perawatan lokal. Presiden Moon Jae-in mengatakan pada pertemuan dengan para pejabat tinggi bahwa mungkin tidak terhindarkan bahwa suntikan diberikan prioritas di negara-negara yang mengembangkan vaksin karena mereka telah memberikan banyak dukungan keuangan dan administratif untuk mengembangkannya, kata Gedung Biru kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
“Kami yakin kami dapat memvaksinasi masyarakat dalam waktu dekat, dan kami bersiap dengan baik,” kata Moon.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan dapat menyuntik publik pada kuartal pertama tahun depan. Maraknya kasus baru telah mengguncang negara yang selama berbulan-bulan dianggap sebagai kisah sukses mitigasi pandemi.
Kasus-kasus baru membuat penghitungan negara menjadi 51.460 infeksi, dengan 722 kematian. “Pesan yang didesak oleh pemerintah kepada rakyat sudah jelas. Kami dengan tulus meminta Anda untuk membatalkan semua perjalanan dan pertemuan serta tinggal di rumah selama liburan Natal dan Tahun Baru.” kata Chung.
Pemerintah nasional sejauh ini menolak seruan untuk memberlakukan Fase 3 dalam rencana anti-COVID-19 negara itu, aturan jarak sosial yang paling sulit dikategorikan yang pada dasarnya akan mengunci ekonomi terbesar keempat di Asia itu.