JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kordinator Wilayah ESQ Europe, Middle East and Africa (EMEA) bekerja sama dengan Persatuan Pelajar dan Pemuda Indonesia di Azerbaijan dan Indonesian Diaspora Network Azerbaijan akan menyelenggarakan Training ESQ Batch 17 pada tanggal 16 dan 17 Maret 2019 mendatang di Baku, Azerbaijan, kata William Satriaputra, Ketuanya hari ini.
“Training Character Building ESQ pertama di Regio Kaukasus ini diharapkan dapat mengisi dan mengasah ruang batin para diaspora Indonesia dan masyarakat muslim di negara tersebut,” ujarnya
William Satriaputra menjelaskan bahwa training terbuka bagi siapa saja baik Muslim maupun Non Muslim dan trainer untuk event ini adalah Abdul Haris Muchtar dan Rudi Masruddin. Target peserta 70-100 orang. Insyaa Allah Dubes Palestina di Baku dan istrinya dari Malaysia ikut training, tambahnya.
“Kami akan menampilkan wajah ramah Islam Indonesia dan training ini juga bertujuan membangun SDM yang berkarakter tangguh, peningkatan produktivitas dan kehidupan yang bahagia dan penuh makna dengan menggabungkan 3 potensi manusia yaitu kecerdasan, emosional, intelektual dan spiritual ( ESQ),” tegasnya.
Para trainer selain menggunakan Bahasa Indonesia juga akan menggunakan Bahasa Inggris karena pesertanya selain dari Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI), masyarakat Indonesia dan expatriat Indonesia juga mahasiswa dan mahasiswi Universitas Azerbaijan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
“Peserta lainnya tentunya Staf KBRI di Baku termasuk Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP). Training Character Building ini merupakan angkatan ke 17 setelah angkatan 15 di Rabat Marokko dan angkatan 16 di Istanbul Turki,” kata William Satriaputra.
Memimpin Forum Komunikasi Alumni ESQ di wilayah Eropa, Timur Tengah dan Afrika, dia mengakui training di Baku ini merupakan lokasi terjauh atau sekitar 4700 km dari Amsterdam yang menjadi pusat kegiatan ESQ EMEA
Mengapa Baku menjadi lokasi training ESQ angkatan ke 17 ini karena selain persahabatan sejak muda dengan Duta Besar RI untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie yang biasa dipanggil Husnan, juga karena hubungan kedua negara dengan mayoritas Muslim ini juga perlu diikat dengan training spiritual ESQ.
“Salah satu negara bagiannya yaitu Nakchivan adalah tempat lahir dan meninggalnya Nabi Nuh. Dampak banjir besar Nabi Nuh menjadikan Negara ini kaya minyak dan gas kualitas terbaik. Nakhchivan merupakan salah satu pusat kebudayaan Azerbaijan,” kata William Satriaputra.
Indonesia import minyak dari Azerbaijan melalui Turki (pipa ke pelabuhan) karena tidak ada akses ke laut. Selain itu di Baku yang menjadi ibukota negara ini terdapat Pusat Studi Bahasa Indonesia didirikan oleh Habib Zarbaliyev pada tahun 2007.
Habib Zarbakiyev menghabiskan 36 tahun hidupnya untuk menggeluti bahasa Indonesia. Zarbaliyev merupakan lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Saint-Petersburg, Rusia pada tahun 1976.
“Selama kami mengadakan training ESQ di luar negri, belum ada Dubes RI yang all-out seperti pak Husnan, yang menjadi pintu masuk ke Azerbaijan,” kata William Satriaputra
Untuk training ESQ ini, pihaknya dibantu para relawan seperti Ton van Swieten dan Ruud van Herp menangani Sound Engineer/Multimedia, Emma Rodini, Oom Komariah dari Belanda yang menjadi Asistant Training Support ( ATS), Iffa Tiara Ayu dari Finlandia, Tesa Contesa dan Imas Choirun Nisa Fujiati dari Azerbaijan dan Sari Rusmiati, dari Turki yang menjadi ATS sekaligus petugas kesehatan, komsumsi dan lainnya.
“Training angkatan 17 ini pesertanya juga dari mancanegara karena sebagai peserta ada Lucy Andalusia Zaki Shahab, Sofia Anisa Al Djufri dan Ratna Widiasari dari Belanda. Peserta Susilowati Soderholm dan Siti Karhu datang dari Finlandia, Nurul Husnan Arief dari Turki serta Pramudji Kresno Atomo dan Dewi Smaragdina Aminarto jadi peserta training dari Indonesia,”
Pimpinan ESQ Leadership Centre, Ary Ginanjar Agustian juga dijadwalkan membuka training ESQ di Baku ini sehingga peserta dapat menggunakan konsep The ESQ Way 165 dalam kehidupannya sehari-hari.
ESQ Way yang telah disebarkan melalui training di seluruh benua baik oleh ESQ Leadership Center maupun oleh para alumninya seperti Korwil EMEA pimpinan William Satriaputra ini adalah sebuah metode training yang mampu menggabungkan tiga potensi dasar manusia.
Potensi itu adalah kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) sehingga memberikan motivasi intelektual, emosional, dan spiritual dalam upaya meraih kebahagiaan hakiki.
Willuam Satriaputra optimistis, kehadiran teaining ESQ angkatan 17 di wilayahnya akan meningkatkan persahabatan dan spiritualitas diantara para pesertanya tetapi juga persaudaraan kedua negara Indonesia-Azerbaijan.