RIYADH, bisniswisata.co.id; Kedutaan Besar Indonesia di Riyadh selenggarakan konser “The Magic of Angklung”, Jumat, di Istana Budaya di Diplomatic Quarter.
Dilansir dari arabnews.com, acara tersebut menampilkan penampilan memukau oleh tim Muhibah Angklung dari Bandung, Indonesia, yang menarik lebih dari 600 penonton dari berbagai negara termasuk Arab Saudi, Yaman, Mesir, Suriah, Pakistan, India, Vietnam, Malaysia, Singapura, Australia, Selandia Baru, dan Portugal.
Angklung, yang merupakan alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu, telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB pada tahun 2010 sebagai mahakarya warisan lisan dan nonbendawi umat manusia.
Untuk membantu merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79, tim Muhibah Angklung memberikan penampilan yang emosional, memainkan lagu-lagu ikonik seperti “We Are the World.” Gerakan tangan dan air mata penonton menggambarkan persatuan dan kedamaian yang ditimbulkan oleh musik tersebut.
Sugiri Suparwan, wakil duta besar Indonesia di Riyadh, mengatakan kepada Arab News: “Senang sekali Anda hadir di acara budaya hari ini kami menyebutnya angklung, (yang telah) diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda sejak 2010,”
Indonrsia bangga dapat membagikannya kepada dunia dan akan tampil di Jeddah Season juga.“Kami membawa bagian terbaik Indonesia ke Riyadh. Masih banyak lagi yang dapat dialami dan dinikmati di Indonesia, dan kami berharap dapat segera menyambut Anda di sana.” tambah Sugiri Suparwan.
Acara tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia. Setelah pertunjukan angklung, penonton menikmati kuliner tradisional Indonesia seperti cendol, onde-onde, dan pastel, yang disambut dengan hangat.
Penonton seperti warga Saudi Abdulaziz dan Noura terpikat oleh pertunjukan tersebut. Abdulaziz berkata: “Saya akan pergi ke Indonesia untuk melihat lebih banyak negara yang indah ini.”
Noura memuji penampilan tim yang harmonis dalam karya mereka. Penampilan tim Angklung Muhibah di Riyadh merupakan bagian dari rangkaian tour budaya mereka ke berbagai negara, termasuk negara-negara Eropa dan Uni Emirat Arab.
Setelah Riyadh, mereka berencana untuk melanjutkan perjalanan ke Jeddah, mempromosikan angklung dan menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan kebersamaan melalui musik.
Maulana M. Syuhada, Ketua Tim Muhibah Angklung, menceritakan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan di Riyadh dan memperkenalkan angklung ke dunia.
“Kami berharap dapat terus menginspirasi dan mengharumkan nama Indonesia,” katanya.