CRUISE DESTINASI INTERNATIONAL LIFESTYLE

Koh Samui: Bintang Baru Thailand dalam Pariwisata Mewah

BANGKOK, bisniswisata.co.id: Koh Samui, pulau resor terkenal di Thailand, sedang mengalami ledakan pariwisata yang signifikan, ditandai dengan peningkatan jumlah pengunjung yang luar biasa sebesar 69% dari tahun ke tahun selama empat bulan pertama tahun 2024.

Lonjakan ini terjadi meskipun ada kelambatan permintaan dari pasar Tiongkok,  mendorong hotel-hotel lokal untuk mendiversifikasi target demografi mereka dan beradaptasi dengan kondisi perdagangan baru.

Pada tahun 2023, seperti dilansir traveldailymedia.com, Koh Samui menerima 3.541.821 pengunjung, dengan jumlah wisatawan domestik dan internasional yang terbagi rata.  Pergeseran dari era sebelum COVID, yang didominasi oleh wisatawan asing, menyoroti perubahan lanskap.  

Kesenjangan antara kedatangan di bandara dan akomodasi wisata yang terdaftar menunjukkan bahwa sejumlah besar pengunjung memilih perjalanan feri dari daratan, hal ini menunjukkan profil transportasi yang beragam di pulau tersebut.

Pariwisata domestik telah memainkan peran penting dalam pemulihan ini, dengan jumlah tamu hotel yang terdaftar melebihi angka tahun 2019 sebesar 1,5 kali lipat, menurut Samui Hotel & Tourism Market Review terbaru dari C9 Hotelworks.  

Meskipun jumlah kedatangan penumpang bandara mencapai 94% dari tingkat sebelum pandemi, yaitu sebanyak 1.208.364 orang, masuknya wisatawan lokal sangatlah penting.

 Di dunia internasional, penurunan jumlah wisatawan Tiongkok, yang dulunya merupakan segmen pasar yang signifikan, kini hanya mencapai kurang dari 4% pengunjung.  

Kesenjangan ini telah diisi oleh peningkatan kedatangan dari Eropa, Amerika Serikat, dan bangkitnya kembali pasar Israel, yang mengakibatkan rata-rata masa tinggal lebih lama.

Secara historis, pariwisata Samui dipengaruhi oleh terbatasnya aksesibilitas dan ketergantungan pada Bangkok Airways, yang menyebabkan biaya perjalanan lebih tinggi dibandingkan destinasi regional lainnya.  

Namun, eksklusivitas ini menarik wisatawan dengan pengeluaran besar, sehingga menguntungkan operator hotel dan mempertahankan status pulau tersebut sebagai resor pantai premium.

Pertumbuhan di masa depan tampak menjanjikan dengan rencana perluasan bandara dan terminal kapal pesiar baru.  Perkembangan ini, ditambah dengan masuknya Scoot Airlines dari Singapura dan rute regional baru, diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung.  

Hotel RevPAR pada kuartal pertama tahun 2024 di pulau ini telah melampaui angka tahun 2023, menunjukkan potensi angka tertinggi dalam lima tahun ke depan.

Pasokan hotel di Koh Samui terus bertumbuh, dengan 630 hotel dan 24.107 kamar tercatat pada tahun 2023. Sebagian besar pengembangan baru adalah hotel butik di wilayah utara, khususnya di Bophut, dengan properti bermerek mencakup 69% dari keseluruhan proyek.

Jumlah pengunjung musiman bervariasi, mencapai puncaknya 1,5 hingga 2 kali lebih tinggi selama musim ramai.  Wisatawan asing biasanya datang pada musim dingin dan musim panas.

Sedangkan kunjungan wisatawan domestik mencapai puncaknya pada bulan Agustus, dengan lonjakan yang lebih kecil pada bulan Februari dan April saat Tahun Baru Imlek dan festival Songkran.

Pemerintah Thailand memposisikan Koh Samui sebagai tujuan wisata mewah utama, dengan rencana untuk mengembangkan terminal kapal pesiar untuk menarik wisatawan kaya.  Proyek ini diharapkan didanai melalui kemitraan publik-swasta (KPS).

 Singkatnya, Koh Samui membedakan dirinya dari resor Thailand lainnya dengan berfokus pada pariwisata mewah.  Dengan perkembangan strategis dan posisi pasar yang unik, tahun 2024 siap menjadi tahun transformatif bagi pulau surga ini.

 

  

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)