ART & CULTURE DAERAH EVENT

Keterlibatan Milenial Ciptakan Destinasi Wisata Budaya Baru di Labuan Bajo

LABUAN BAJO, NTT, bisniswusata.co.id:  Labuan Bajo kini punya destinasi wisata baru berbasis Budaya yang melibatkan partisipasi hampir semua kalangan masyarakat di Kampung Kaper, Desa Golo Bilas – Kecamatan Komodo, Labuan Bajo.

Dengan letak yang sangat strategis di pinggir jalan Trans Flores dan hanya berjarak sekitar 2,4 KM dari pusat kota Labuan Bajo, warga Kampung Kaper melaksanakan peresmian dan sekaligus launching “Sanggar Kope Oles Todo Kongkol” di halaman Rumah Adat (_Mbaru Gendang_) Kaper, Desa Golo Bilas.

Acara dihadiri Wakil Bupati Manggarai Barat, bersama Tua Golo Kaper, Direktur Utama BPOLBF, Ketua DPRD Mabar, dan Kadispar Mabar, Sabtu (25/06).

Menampilkan atraksi budaya berupa berbagai tarian adat seperti tarian caci (tari perang orang Manggarai), permainan khas orang manggarai (rangkuk alu), tarian dan nyanyian melingkar (Danding).

Ada pula tarian kontemporer kreasi anak muda, dan masih banyak atraksi budaya lainnya yang sarat akan nilai dan nuansa adat Manggarai disuguhkan bagi para pengunjung yang juga terdiri dari wisatawan nusantara dan mancanegara yang sedang berkunjung ke Labuan Bajo.

Beberapa produk UMKM lainnya yang dihasilkan warga Desa Golo Bilas juga turut dihadirkan saat launching antara lain, Topi Rea (peci anyam), tenun manggarai, minuman herbal, nasi khas manggarai (Nasi Kolo), coconut palm sugar, virgin coconut oil, kopi manggarai, berbagai camilan olahan lokal dan ragam kuliner lainnya.

Membuka kegiatan peresmian, Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes. berharap agar kehadiran Sanggar Kope Oles Todo Kongkol dapat semakin melestarikan budaya Manggarai salah satunya dengan pariwisata yang menurutnya dapat menjadi jalan untuk merawat nilai budaya Manggarai.

_”Perkembangan pariwisata boleh pesat, tapi tidak boleh meruntuhkan atau menghilangkan atau menggerus nilai-nilai budaya yang sudah ada, bertumbuh, berkembang, dan hidup di tengah masyarakat,” kata dr. Yulianus Weng, M.Kes

Apa yang kita buat hari ini adalah bukti bagaimana mayarakat menyambut Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan ini menjadi sarana melestarikan budaya. Selamat atas diresmikannya Sanggar Budaya Kope Oles Todo Kongkol, ujar Wabup Mabar tersebut.

Direktur Utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores), Shana Fatina dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan, bahwa masyarakat Kaper pada dasarnya sudah memiliki jiwa hospitality dan dengan sedikit dorongan, maka semuanya dapat dikemas dengan baik.

Hal ini ia sampaikan karena melihat hasil dari beberapa kolaborasi dan pertemuan yang telah dilakukan oleh BPOLBF bersama masyarakat Desa Golo Bilas sebelumnya, terutama melihat bagaimana keterlibatan anak-anak muda dalam Sanggar Kope Oles Todo Kongkol adalah bukti bahwa apa yang sudah dan telah dirintis oleh Desa akan terus dilestarikan.

“Saya lihat Desa Golo Bilas sebenarnya sudah punya produk UMKM, hospitality, kesiapan SDM dan hanya butuh sedikit trigger atau dorongan,” kata Shana.

Sudah ada tamu juga yang datang, bahkan ada yang ikut berlatih memainkan gendang sampai pagi. Jadi pada dasarnya, hospitality atau kemampuan untuk melayani, berkolaborasi, dan keterbukaan masyarakat Kaper sudah sangat luar biasa, terutama keterlibatan anak muda yang kita semua bisa lihat hari ini, tambah Shana.

Sementara itu, Ketua Sanggar Kope Oles Todo Kongkol, Adrianus Taur mengatakan bahwa sanggar yang ia pimpin adalah tanda persatuan seluruh masyarakat Kaper untuk melestarikan budaya di DPSP Labuan Bajo.

“Hari ini adalah sejarah Kampung Kaper, yang memberi tanda bahwa kita bersatu padu membangun budaya di Kota Super Prioritas Labuan Bajo. Kehadiran Sanggar Kope Oles Todo Kongkol ini adalah kerinduan kami utamanya untuk melestarikan dan belajar budaya, sehingga bisa dengan mudah kami wariskan ke anak cucu kami,”

“Warisan budaya ini untuk siapa saja, wisatawan maupun masyarakat yang ingin ikut melestarikan budaya Manggarai bisa datang ke Rumah Gendang setiap malam minggu untuk melihat dan bisa turut serta berlatih bersama kami,” ujar Andrianus.

Kegiatan peresmian ini ditandai dengan dibunyikannya Gong oleh Wakil Bupati Manggarai Barat, lalu dilanjutkan dengan pementasan Caci, mengunjungi lapak UMKM di sekitar Mbaru Gendang Kaper, menarikan Danding, Ndundu Ndake, dan atraksi lain yang sarat akan kekayaan budaya Manggarai.

Kegiatan ini juga pertama-tama dibuka dengan ritus adat Ronda (perarakan rombongan Caci) dan ritus adat Tiba Meka (penerimaan tamu) di dalam rumah adat.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kearifan lokal, pada tanggal 20 Mei 2022 lalu, BPOLBF menyerahkan beberapa perangkat budaya berupa gong dan gendang kepada Warga Kaper dengan tujuan agar misi warga kaper untuk terus melestarikan budaya dapat terlaksana.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)