HALAL INTERNATIONAL NEWS

Kesepakatan baru , Afrika Selatan Ekspor 1.000 ton Daging Sapi ke Arab Saudi per tahun

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Kesepakatan ekspor baru antara Afrika Selatan dan Kerajaan Arab Saudi akan membuat produsen daging sapi lokal mengirimkan hingga 1.000 ton daging ke negara Timur Tengah itu pada awal tahun depan, menurut pemasok produk daging sapi lokal terkemuka.

Dilansir dari Halalfocus.net, kesepakatan itu akan menjadikan Arab Saudi salah satu pasar ekspor daging sapi terbesar di Afrika Selatan, kata Louw van Reenen, CEO Beefmaster Group, pemasok produk daging sapi khusus untuk pasar lokal dan internasional.

Industri daging sapi, yang menurut Organisasi Produsen Daging Merah Afrika Selatan, mengekspor 4% dari produksi daging sapinya, akan mendapat dorongan dari masuknya pasar Arab Saudi.

“Kami sangat senang dengan kesepakatan itu, dan itu tidak mungkin datang pada waktu yang lebih baik. Selain membuka perdagangan baru, ini juga akan membantu kami menjaga keamanan kerja di sektor ini selama tahun depan,” kata Van Reenen.

Beefmaster mengekspor produk antara lain ke negara-negara seperti Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Yordania, Oman dan Qatar. Pemasok daging merah akan menjamu pejabat Arab Saudi dari Food and Drug Authority akhir tahun ini di fasilitas Kimberley dan Christiana, dalam kunjungan yang diatur untuk memastikan produk daging sesuai dengan spesifikasi negara.

Sementara Afrika Selatan sudah mengekspor beberapa produk ke Arab Saudi, petani lokal sekarang akan dapat mengekspor produk segar dan berkontribusi pada total perdagangan bilateral antara kedua negara, yang berjumlah R66 miliar pada tahun 2021.

Nota kesepahaman (MoU) antara kedua pemerintah di bidang pertanian, perikanan dan budidaya telah ditandatangani antara Menteri Pertanian, Pembaruan Lahan dan Pembangunan Pedesaan Thoko Didiza dan Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Al-Khorayef.

Kedua negara menandatangani serangkaian 16 perjanjian tambahan senilai lebih dari R270 miliar termasuk kesepakatan daging – kesepakatan lainnya ditandatangani di sektor energi terbarukan, industri, pertambangan, pariwisata, dan logistik.

Kesepakatan ekspor daging itu terjadi tepat ketika industri tersebut keluar dari wabah penyakit mulut dan kuku yang menyebabkan larangan pergerakan ternak Didiza dua bulan lalu.

“Kami berada di posisi yang tepat untuk menawarkan produk yang terjangkau, terkenal dengan kualitas, dan memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit. Kami bersaing dengan sangat baik dengan negara-negara daging sapi lain seperti Australia dan Amerika Serikat justru karena karakteristik ini.”

 

Arum Suci Sekarwangi