Whoosh transportasi mudik Lebaran ( foto: KataData)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Zahra Zalfa Farida, seorang karyawan berusia 26 tahun di Jakarta, akan menjalani pengalaman keenamnya naik kereta cepat Jakarta-Bandung, yang disebut Whoosh, kembali ke kampung halamannya di provinsi Jawa Barat.
Dilansir dari http://english.scio.gov.cn/, sejak kereta cepat Jakarta-Bandung pertama kali diluncurkan di Indonesia pada Oktober 2023, hampir setiap bulan Farida naik kereta untuk pulang kampung.
Kereta api kini menjadi moda transportasi favoritnya. Kereta api telah membuat hidupnya lebih mudah, bukan hanya karena stasiun Halim terletak di dekat apartemennya, tetapi juga karena kereta itu sendiri dapat membawanya ke Bandung lebih cepat, hanya 40 menit, dibandingkan dengan bus yang biasa ia tempuh selama dua jam.
“Kereta berkecepatan tinggi membuat segalanya lebih efisien bagi saya, mulai dari lokasi hingga waktu. Keretanya juga nyaman, sangat bersih, dan tidak ada suara-suara yang mengganggu. Sangat sepadan dengan harganya,” kata Farida kepada Xinhua.
Farida akan naik kereta api untuk mudik ke Bandung pada 8 April guna merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarganya yang diperkirakan jatuh pada 10 April. Ia memesan tiket tersebut beberapa pekan lalu.
Sementara itu, bagi Aditya Perdana Putra, mahasiswi berusia 20 tahun di Bandung, pekan depan akan menjadi kali kedua ia menaiki kereta berkecepatan tinggi untuk pulang ke kampung halamannya di Bekasi, sebuah kota di Provinsi Jawa Barat yang berbatasan dengan Jakarta.
“Makanya saya lebih memilih membawanya pulang kampung saat perayaan Idul Fitri. Saya rasa, saya akan tetap naik kereta ini setiap ke Bandung dan pulang ke Bekasi. ,” kata Putra kepada Xinhua melalui telepon.
Idul Fitri menandai berakhirnya bulan puasa Ramadhan dari fajar hingga matahari terbenam. Di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar, perayaan Idul Fitri dikaitkan dengan tradisi mudik, yang secara lokal dikenal sebagai mudik, untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat.
Pemerintah Indonesia memperkirakan setidaknya 193 juta orang akan mudik selama musim mudik lebaran. Jumlah tersebut mencakup 71,7 persen dari total penduduk negara tersebut.
Di antara total perkiraan jumlah wisatawan, sekitar 28,43 juta orang merupakan mereka yang akan melakukan perjalanan dari Jabodetabek, salah satu kota terpadat di dunia, ke destinasi seperti provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Wisatawan biasanya menggunakan berbagai alat transportasi, mulai dari mobil pribadi, sepeda motor, kereta api, pesawat hingga kapal laut.
Ini menjadi momen lebaran pertama bagi kereta cepat Jakarta-Bandung. Kementerian Perhubungan memperkirakan lonjakan penumpang pada musim eksodus bisa mencapai 1,42 juta orang.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan perusahaan kereta api milik negara PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah diminta untuk mengambil tindakan antisipatif.
“Kami sudah menyurati KCIC dan KAI untuk menambah jumlah kereta feeder guna meningkatkan kapasitasnya,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal.
Manajer Komunikasi Korporat KCIC Emir Monti mengatakan, pihaknya akan mengerahkan ratusan petugas untuk mengamankan pengoperasian kereta berkecepatan tinggi tersebut selama mudik dan menjamin keselamatan penumpang.
Pemeliharaan dilakukan secara intensif untuk menjaga kualitas infrastruktur agar perjalanan KA tetap nyaman dan aman bagi penumpang, ujarnya.