TRANSPORTASI

Kerap Kecelakaan, Pengawasan Kapal Wisata Komodo Sangat Lemah

KUPANG, bisniswisata.co.id: Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakui pengawasan terhadap kapal-kapal wisata di kawasan wisata Taman Nasional Komodo masih sangat lemah. Salah satu dampaknya, sering terjadi kecelakaan.

“Kapal-kapal wisata yang beroperasi di Taman Nasional Komodo sering mengalami kecelakaan, ada yang tenggelam, terhanyut, terbakar, dan lainnya. Ini menunjukkan pengawasan dari Syahbandar setempat masih lemah,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Sabtu (23/6/2018).

Dilanjutkan, kontrol dan pengawasan dari Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) di Labuan Bajo selaku pihak yang berwenang mengeluarkan izin pengoperasian kapal-kapal wisata masih lemah.

Kelaikan kapal-kapal wisata, lanjutnya, harus dipastikan dalam kondisi prima sebelum beroperasi melayani wisatawan. “Kondisi kapal-kapal harus diperiksa langsung di lapangan, bagamana fisiknya, mesinnya, peralatan keselamatan dan lainnya sebelum izin dikeluarkan. Kalau tidak laik, tidak boleh diizinkan,” katanya menegaskan.

Menurut Marius, peristiwa kecelakaan kapal-kapal wisata dapat menimbulkan citra buruk terhadap destinasi wisata Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan nasional.

Apalagi Labuan Bajo memiliki kawasan wisata Taman Nasional Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia (new 7 wonders) yang sudah terkenal di berbagai belahan dunia, sehingga informasi apapun selalu diikuti masyarakat mancanegara, katanya seperti dilansir laman Antara.

Menurutnya, pemerintah pusat perlu mengevaluasi kinerja pengawasan dari otoritas setempat sebagai upaya perbaikan pelayanan terhadap kapal-kapal wisata daerah setempat. “Kami minta Kementerian Perhubungan bisa mengevaluasi instansi teknisnya KSOP setempat untuk memastikan agar pelayanan selanjutnya betul-betul profesional,” katanya.

Peristiwa terakhir berupa terbakarnya kapal cepat (speed boat) milik perusahaan perjalanan wisata Alba Cruise ketika berlabuh di Dermaga Loh Liang, kawasan Taman Nasional Komodo, Jumat (22/6/2018) sekitar pukul 13.30 WITA.

Kapal wisata ini bermuatan 27 orang wisatawan terdiri 5 anak buah kapal (ABK) dan 22 wisatawan domestik serta asing. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, namun sejumlah ABK mengalami luka bakar karena berada di dalam kapal saat kebakaran terjadi.

Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. Namun menurutnya kapal cepat itu berbahan dasar fiber dan menggunakan mesin tempel yang berbahan bakar bensin ataupun pertalite sehingga membuatnya mudah tersambar ketika muncul percikan api.(NDY)

Endy Poerwanto