ENTREPRENEUR INTERNATIONAL PENDIDIKAN

Kefarmasian, Mitra Penting Jaga kesehatan Masyarakat dan Hasil Pengobatan.

Foto: Uviv. MuhammadiyahvSurakarta

JAKARTA, bisniswisata.co.id: Tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis serta tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.

Dari berbagai tenaga kesehatan itu salah satu yang menjadikannya struktur amat penting dalam hal pelayanan kesehatan adalah Kefarmasian. Oleh karena itu dikutip dari laman pafikabbandungkota.org, pendirian organisasi profesi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia ( PAFI) adalah mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Indonesia.

Seorang apoteker, sebagai tenaga profesional di bidang farmasi, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa obat-obatan yang digunakan dalam perawatan pasien efektif, aman, dan sesuai dengan kondisi klinis pasien.

Beberapa alasan mengapa kefarmasian sangat penting dalam pelayanan kesehatan adalah menjamin keamanan pasien. Salah satu peran utama kefarmasian adalah memastikan penggunaan obat yang aman dan tepat.

Apoteker terlibat dalam pengawasan dan pengelolaan obat, termasuk pemberian dosis yang tepat, menghindari interaksi obat yang berbahaya, serta mencegah reaksi alergi atau efek samping obat yang dapat membahayakan pasien.

Selain itu penyediaan obat yang efektif dan berkualitas sesuai standar, dan efektif untuk kondisi medis tertentu juga bertumpu pada seorang apoteker dimana dia juga berperan dalam memastikan stabilitas, penyimpanan yang tepat, dan distribusi obat agar tidak mengalami kerusakan atau kehilangan efektivitas sebelum sampai ke pasien.

Dalam banyak kasus, pasien memiliki kondisi medis yang kompleks dan membutuhkan pengobatan jangka panjang atau multi-obat. Oleh karena itu pengelolaan terapi obat yang komprehensif juga harus ditingkatkan.

Apoteker membantu dalam manajemen terapi obat secara komprehensif dengan memastikan kombinasi obat yang diberikan dapat bekerja secara sinergis, tanpa menimbulkan efek samping atau interaksi negatif.

Mengedukasi pasien juga menjadi tugas penting apoteker yang berperan dalam mendidik pasien tentang cara penggunaan obat yang benar, termasuk bagaimana meminumnya, kapan harus diminum, apa yang harus dihindari selama terapi, serta memberi tahu potensi efek samping yang mungkin muncul.

Edukasi ini penting untuk memastikan kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan untuk mengoptimalkan hasil perawatan maupun dalam pencegahan penyakit.
Apoteker berperan dalam program imunisasi, distribusi vitamin atau suplemen, serta menyediakan informasi tentang gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

Menilik bahwa kefarmasian juga menjadi kontributor dalam tim kesehatan multidisiplin,
yang bekerja sama dengan dokter, perawat, dan profesional kesehatan lainnya maka apoteker pro aktif memberikan masukan.

Hal ini terkait terapi obat, berpartisipasi dalam penentuan rencana perawatan pasien, dan membantu memastikan bahwa semua aspek pengobatan pasien sudah dipertimbangkan secara menyeluruh, termasuk potensi interaksi antar obat atau risiko terkait penggunaan jangka panjang.

Suatu hal penting lainnya dari kefarmasian adalah sebagai pengendalian biaya Kesehatan. Soalnya dari seorang apoteker inilah pengelolaan dapat membantu mengurangi biaya pengobatan melalui pemilihan obat yang lebih terjangkau namun tetap efektif. Apoteker juga dapat mencegah penggunaan obat yang tidak perlu atau overprescribing, yang dapat membebani sistem kesehatan.

Kefarmasian juga berperan dalam penelitian dan pengembangan obat baru. Ini melibatkan uji klinis dan penelitian laboratorium untuk menemukan obat-obatan yang lebih efektif atau metode baru dalam pengobatan berbagai penyakit atau penelitian dan inovasi dalam pengobatan.

Apoteker yang terlibat dalam penelitian berkontribusi besar dalam kemajuan bidang medis dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, terutama dalam pelayanan kesehatan modern karena apoteker juga berfungsi sebagai tenaga kefarmasian klinis, yang bekerja langsung dengan pasien dan tim medis di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.

Mereka membantu mengelola kondisi kronis, seperti diabetes dan hipertensi, dengan menyesuaikan terapi obat, memantau efek terapi, serta memberikan konsultasi obat yang lebih spesifik dan terperinci.

Apoteker juga berperan dalam mengawasi dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi obat yang ada. Mereka bekerja sama dengan lembaga pemerintah untuk memastikan obat-obatan yang beredar di masyarakat sudah melalui pengujian yang memadai dan aman untuk digunakan.

Dengan demikian secara keseluruhan, kefarmasian adalah komponen vital dalam pelayanan kesehatan ( pafikabbandungkota). Tanpa peran kefarmasian yang efektif, sistem kesehatan akan kesulitan menjamin keamanan, efektivitas, dan kualitas pengobatan yang diberikan kepada pasien.

Apoteker, dengan pengetahuan mereka tentang obat dan terapi medis, adalah mitra penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dan meningkatkan hasil pengobatan maupun dalam menggerakkan bisnis dalam pelayanan kesehatan yang tak lekang oleh waktu.

Hilda Ansariah Sabri

Pendiri, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan pemegang sertifikasi Wartawan Utama Dewan Pers dan Ketua Departemen Pariwisata PWI Pusat (2018-2023)