STOCKHOLM, bisniswisata.co.id: Maraknya wisata bersepeda dan banyaknya event tahunan sepeda di Indonesia seperti Tour de Singkarak yang mendunia membuat RI-Swedia yang kuat dengan budaya olahraga untuk membahas peluang guna meningkatkan perdagangan kedua negara terutama sepeda.
Dubes RI di Stockholm, Kamapradipta Isnomo, buka acara virtual Business Forum on “Sporting Goods Opportunity in Sweden”, sebagai salah satu kegiatan perdana Trade Expo Indonesia 2020, Selasa.
Kegiatan hasil kolaborasi antara Kemdag, KBRI Stockholm, dan Open Trade Gate ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peluang pasar peralatan olah raga, terutama sepeda, di Swedia.
Kegiatan disambut antusias oleh para produsen dan pelaku bisnis dari kedua negara yang sempat mencapai 146 pengunjung virtual.
“Budaya olah raga Swedia perlu dimanfaatkan oleh produsen dan eksportir Indonesia untuk menjadi salah satu pasar tujuan. Ekspor kita saat ini masih kecil dibandingkan potensi yang dimiliki. Kita harus bisa tingkatkan” ujar Dubes Kama.
Acara turut dibuka oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag RI, Kasan, yang memberikan penekanan pentingnya untuk mengisi pasar komoditas peralatan olah raga terutama sepeda di tengah pandemi Covid-19.
“Situasi pandemi telah mendorong masyarakat global untuk lebih aktif berolah raga untuk menjaga kesehatan. Di Swedia terdapat empat musim di mana ini menjadi kesempatan baik bagi produsen Indonesia untuk mengisi pasar Swedia”, ujar Dirjen Kasan.
Dalam paparannya, pembicara dari KBRI Stockholm dan Open Trade Gate Swedia, yang diwakili Anamaria Deliu, memberikan gambaran strategis mengenai peluang dan tantangan ekspor Indonesia ke Swedia serta penjelasan teknis yang komprehensif mengenai regulasi yang berlaku.
Salah satu tantangan yang perlu dihadapi adalah kapasitas produksi dalam negeri untuk memenuhi demand, serta standarisasi untuk memenuhi pasar Swedia dan Uni Eropa.
Peluang terbesar bagi produsen Indonesia adalah pasar e-bikes yang menjadi salah satu jenis sepeda yang semakin diminati masyarakat Swedia. Pasar e-bikes juga masih terbuka lebar dan belum terlalu banyak pesaing.
Mengakhiri sambutannya, Dubes Kama tekankan bahwa sebagai negara dengan tingkat inovasi yang tinggi, terdapat peluang kerja sama Swedia dan Indonesia di bidang R&D.
“Inovasi dan teknologi yang dimiliki Swedia digabung dengan kapasitas teknis Indonesia berpotensi untuk produksi peralatan olah raga dan sepeda dengan label designed in Sweden and made in Indonesia.” tandasnya.