JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pertumbuhan pariwisata di Indonesia semakin luar biasa. Selain jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terus naik, juga kedatangan kapal pesiar ke wilayah Indonesia semakin bersinar. Juga, atraksi wisata dan destinasi wisata semakin tumbuh subur.
Lebih menggembiarakan lagi, United Nations The World Tourism Organization (UNWTO) mengapresiasi perkembangan pariwisata di Indonesia, terutama kenaikan jumlah wisatawan yang termasuk tercepat di dunia. Bahkan Indonesia dapat menjadi model bagi negara lain untuk melakukan digital tourism.
Selain itu, ada kebijakan Visa Free, Sustainable Tourism Observatories dan Conservatories, Go Digital, Story Telling on Tourism, dan Homestay yang dimunculkan sejak tahun 2016 hingga sekarang ini, sehingga menunjukkan hasil yang sangat baik bagi kemajuan pariwisata Indonesia.
Karena itu, salah satu program pasangan Joko Widodo dan K.H. Ma’ruf Amin jika terpilih sebagai presiden dan wapres pada Pilpres 2019 adalah menitikberatkan pengembangan industri pariwisata agar tambah maju lagi, sehingga wisatawan asing yang datang berwisata ke Tanah Air grafiknya terus naik.
Direktur Program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Aria Bima mengakui industri pariwisata tidak bisa dipisahkan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk itu, pada era pemerintahan sekarang, pembangunan infrastruktur secara masif dilakukan untuk menarik minat wisatawan.
“Hampir sebagian besar daerah-daerah pariwisata yang memang mempunyai daya tarik wisata alam dibangun lah infrastruktur bandara dan mulai menarik berbagai penerbangan-penerbangan perintis yang sebagian bekerja sama dengan Pemda-Pemda melalui BUMD,” ujar Aria di Rumah Cemara 19 Jakarta, seperti dilansir laman Bisnis, Rabu (14/11/2018).
Dengan infrastruktur yang memadai, selain wisatawan, nantinya diharapkan datang investor-investor yang bersedia menanamkan modalnya.
Selain pembangunan infrastruktur, investasi sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi dinilai penting oleh Aria. Dalam industri pariwisata, sangat penting untuk melakukan pelayanan kepada para turis agar merasa nyaman.
“Karakter masyarakat harus dibangun sadar pariwisata yaitu suatu kenyamanan bagi tourism internasional dan nasional, maka ada landscape khusus mengenai industri pariwisata indonesia yang berbasiskan konesitas,” jelasnya.
UMKM yang akan dikembangkan nantinya adalah usaha kecil berbasiskan budaya lokal yang dapat menjadi nilai jual tersendiri kepada para turis. “Saya kira itu tidak bisa tidak integrated, antara pariwisata, Menteri UMKM, infrastruktur harus mempunyai satu kesamaan cara pandang atau persepsi,” ujarnya. (EP)