DESA WISATA NEWS

Insan Wisata Jogjakarta 'Reresik' Lokasi Wisata

Insan wisata Jogjakarta tengah membersikan ukiran batu di obyek wisata Tebing Breksi ( foto: Visitjogja.com)

JOGJAKARTA, bisniswisata.co.id: Penyebaran wabah Covid-19 seolah tak punya batasan dan terbukti semua diterabas. Tak memedulikan tempat, siapa dan waktu. Virus yang berawal dari wilayah Wuhan Provinsi Hubai Tiongkok sejak Januari 2020 ini telah menelan ribuan korban meninggal di ratusan negara di dunia.

Sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus berbahaya ini semua bidang, semua pihak, mau tidak mau, suka tidak suka harus mendukung negeri ini agar Covid-19 tidak meluas. Imbauan pemerintah agar jaga jarak (social distancing) pun harus dipatuhi masyarakat. 

Masyarakat diimbau tidak berkerumun, tidak melakukan perjalanan yang bersentuhan dengan fasilitas publik. Berdiam di rumah sesuai anjuran yang dilakukan pemerintah hingga awal April 2020 mendatang.

Akibatnya banyak agenda besar kegiatan olahraga, seni bahkan ujian nasional pun ditiadakan. Semua itu harus dilakukan demi menjaga kesehatan masyarakat banyak.

Selain itu pelbagai pihak pun berinisiatif melakukan bersih lingkungan, di antaranya membersihkan sarana publik dengan disinfektan. Kesadaran bersih-bersih agar Covid-19 tidak meluas juga ditunjukkan pelaku wisata di Jogjakarta, destinasi wisata ke dua setelah Bali yang banyak dikunjungi wisatawan nusantara atau domestik maupun mancanegara.

Beberapa waktu lalu Gerakan Masyarakat Pelaku dan Pengelola Wisata pun melakukan aksi ‘Reresik Wisata Jogja’. Gerakan ini dilaksanakan sebagai respons cepat atas perkembangan terbaru dan arahan Gubernur DIY agar bersih desa dilakukan di masing masing wilayah termasuk destinasi wisata.

Gerakan reresik wisata Jogja ini dilaksanakan selama 5 hari di beberapa  destinasi wisata di wilayah DIY. Obyek-obyek wisata di antaranya Tebing Breksi, Penting Sari, Kampung Flory, Blue Lagoon, Taman Candi Kedulan, Kawasan Candi Banyunibo dan Tebing Banyunibo.

Destinasi atau obyek wisata lainnya yang dibersihkan adalah Pinussari, Seribu Batu, Lintang Sewu, Pinus Pengger, Becici, Pinus Asri, Telaga Jonge, Ngingrong, Nglanggeran, Nglinggo dan Dewa Wisata Segaji.

Para pelaku wisata melakukannya sebagai komitmen dan kemandirian para pelaku wisata untuk mewujudkan Sapta Pesona Wisata DIY dengan harapan bisa berimbas ke sektor yang lain, tak hanya wisata saja. Gerakan Reresik Wisata Jogja ini menyasar pada fasilitas yang sering tersentuh tangan dengan memaksimalkan disinfektan.

Selain itu destinasi wisata wajib menyediakan sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang dilengkapi dengan tissue dan tempat sampah tertutup pada akses masuk obyek wisata. ‘Reresik Wisata Jogja’ melibatkan seluruh pelaku wisata di masing-masing obyek wisata agar fokus dalam rangka pembersihan lingkungan dan perbaikan sarana wisata. 

Sugeng Handoko, penggerak ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran mengatakan sejak Senin 23 Maret 2020 mulai pukul 12.00 WIB tutup sementara sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.

Pengelola Desa Wisata Nglanggeran ini mengikuti himbauan pemerintah untuk mengurangi Dampak Covid-19 dengan mengurangi kontak fisik ( Social Distancing) Kami pengelola Desa Wisata Nglanggeran memutuskan untuk menutup sementara semua aktivitas kegiatan kepariwisataan di Desa Wisata Nglanggeran.

Pihaknya pedulikpada masyarakat terutama wisarawan semua, seperti peduli kepada keluarga sendiri yang sangat bernilai. Oleh karena itu obyek wisata Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, Air Terjun Kedung Kandang, Kampung Pitu dan kegiatan paket Desa Wisata  melakukan penutupan sementara aktifitas wisata tersebut

Untuk tamu yang sudah melakukan pemesanan dan sudah mengatur jadwal agar dapat melakukan komunikasi dan menjadwalkan ulang kunjungan ke Desa Wisata Nglanggeran, tambah Sugeng.

 

Hana Fahila