JAKARTA, bisniswisata.co.id: Sejuta cara untuk melestarikan sebuah kenangan masa lalu. Dan komedian senior Indro Warkop punya cara melestrasikan Warkop DKI, grup lawak legendaris Indonesia di era tahun 1970-an. Untuk mengenang masa kejayaannya, Indrodjojo Kusumonegoro, nama asli Indro Warkop membikin remake film Warkop DKI.
Ternyata film remake itu, mengalami kesuksesan. Seperti Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) dan Warkop DKI hReborn: Jangkrik Boss! Part 2 (2017), kini muncul Warkop DKI Reborn (2019) yang diperankan Adipati Dolken sebagai Kasino, Aliando Syarief sebagai Dono, dan Randy Nidji sebagai Indro.
“Banyaknya remake film trio komedi merupakan cara untuk melestarikan Warkop DKI,” lontar pria kelahiran Jakarta 61 tahun lalu ditemui saat konferensi pers film Warkop DKI Reborn di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Mantan Penyiar Radio Prambors (1976-1980) mengaku kehadiran Adipti Dolken, Aliando Syarief dan Randy Nidji tidak bermaksud menggantikan (pemeran) Dono, Kasino, dan Indro. “Namun saya, tim produksi, serta pemilik hak intelektual, ingin melestarikan Warkop DKI,” ungkap almamater sarjana ekonomi di Universitas Pancasila, Jakarta.
Proses syuting film Warkop DKI Reborn terbaru itu berlangsung selama 35 hari di Maroko. Indro mengaku dirinya amat selektif dalam memilih tiga pemain baru film tersebut untuk memainkan Dono, Kasino, dan Indro.
Indro tadinya sempat mengkhawatirkan apakah para tiga pemain muda dalam Warkop DKI Reborn (2019) mampu berperan sebagai trio komedian legendaris tersebut. “Surprise banget, saya harus akui mereka aktor, mereka benar-benar aktor. Mereka bisa membawakan diri mereka sebagai aktor,” seru bapak tiga anak Handhika Indrajanthy Putrie, Satya Paramitha Hada Dwininta dan Harleyano Triandro Kusumonegoro.
Warkop DKI, group ini bermula dari sebuah acara radio yang digagas oleh Temmy Lesanpura, seorang produser hiburan radio Prambors di Jakarta. Saat itu adalah tahun 1973, dimana Temmy bertemu dengan Kasino, Nanu Mulyono, dan Rudy Badil, mahasiswa UI yang memang terkenal suka ngelucu di depan teman-temannya.
Temmy yang mengepalai Radio Prambors berhasil meyakinkan ketiganya untuk mengisi acara setiap hari kamis malam pada jam 20.30 sampai 21.15 WIB. Tak ada persiapan apapun, tetapi karena memang mereka menghibur dengan hati dan otak, ide-ide lawakan selalu muncul sebelum mereka siaran. Acara yang bertajuk “Obrolan Santai di Warung Kopi” tersebut terbukti bisa menarik perhatian para pendengar.
Setahun kemudian (1974), Dono, seorang rekan mereka di UI bergabung bersama grup lawak tersebut. Mereka berempat cukup dikenal oleh penggemar radio Prambors dengan lawakannya yang segar dan berisi.
Pada tahun 1976, Indro, seorang Mahasiswa Pancasila yang paling muda usianya diajak bergabung. Kelimanya kemudian dikenal sebagai punggawa acara Warkop Prambors yang populer di radio tersebut pada medio 1970an tersebut. Saat itu Warkop beranggotakan lima orang yaitu Kasino, Nanu, Rudy Badil, Dono, dan Indro sangat ramai diperbincangkan oleh publik, hingga akhirnya mereka ditawari untuk tampil di panggung. (NDY)