GARUT, bisniswisata.co.id: Bertepatan HUT Kemerdekaan RI, kawasan hutan wisata Kamojang Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (17/08/2018) malam dilalap api. Hingga Sabtu (18/08/2018) pagi, petugas berupaya memadamkan kobaran api dengan peralatan seadanya agar tidak terus menjalar ke blok hutan lainnya.
Kepala Seksi Wilayah V Garut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Purwantono, di Garut, Jumat malam, mengatakan kebakaran hutan tersebut baru diketahui sekitar pukul 18.00 WIB. “Diketahui tadi selepas Magrib,” kata dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (18/8)
Ia menuturkan, kebakaran terjadi di Blok Naringgul kawasan Kamojang Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler. Kobaran api tersebut, kata dia, hanya melanda kawasan hutan, bahkan dipastikan aman bagi pemukiman penduduk karena lokasi titik api jauh. “Tidak (mengancam rumah warga) masih jauh,” katanya.
Ia menyampaikan, jajarannya bersama petugas gabungan lainnya telah terjun menuju lokasi untuk berupaya memadamkan kobaran api. BKSDA Garut berupaya memadamkan api agar tidak terus meluas, untuk selanjutnya akan menyelidiki penyebab kebakaran di lokasi tersebut. “Ya sekarang sedang dalam usaha pemadaman,” katanya.
Kebakaran tersebut dilaporkan telah membakar pohon pinus, kaso, kaliandra, semak belukar, rumput, dan alang-alang. Kebakaran hutan di Gunung Guntur tersebut sudah kesekian kalinya selama musim kemarau 2018 melanda Kabupaten Garut. Lantaran hutan wisata terbakar untuk sementara para wisatawan dilarang masuk hutan wisata ini, untuk menjaga hal-hal tak diinginkan.
Garut memiliki beberapa destinasi wisata yang hits, menarik yang kerap dikunjungi wisatawan. Antara lain:
# Candi Cangkuang
Candi ini, dibangun jaman Hindu peninggalan Kerajaan Sunda Galuh. Keunikannya, artefak peninggalan dari dua agama, Hindu dan Islam. Peninggalan agama Hindu berupa patung Dewa Siwa dari abad VIII. Peninggalan Islam dari abad XVII ada makam Embah Dalem Arief Muhammad. Ia adalah penyebar agama Islam pertama di Garut. Letak candi ini, ada di tengah-tengah danau kecil bernama Cangkuang. Objek wisata sejarah ini berada di Garut selatan, disekitaran kampung yang sangat memegang teguh adat dan budayanya, Kampung Pulo namanya.
# Wisata Kampung Pula
Kampung Pulo sebagai penyebar agama Islam pertama di Cangkuang. Embah Dalem Arief Muhammad turut mendirikan peradaban di sekitarnya. Mulanya Embah Dalem Arief Muhammad, panglima perang Kerajaan Mataram yang ditugaskan Sultan Agung menyerang VOC di Batavia. Karena kalah dan takut dapat sanksi jika pulang ke Mataram, Embah Dalem Arief Muhammad memutuskan bersembunyi di Cangkuang. Padahal warga sekitar menganut agama Hindu, animisme dan dinamisme. Bukti penyebaran agama Islam oleh Embah Dalem Arief Muhammad dipamerkan di museum kecil yang ada di dekat makam keramat. Juga ada naskah Alquran dari abad XVII dari daluang atau kertas tradisional dari batang pohon saeh. Ada naskah kotbah Idulfitri dari abad yang sama sepanjang 167 sentimeter berisi keutamaan puasa dan zakat fitrah.
# Wisata Pantai
Garut juga memiliki pantai yang indah. Pantai Rancabuaya, Pantai Santolo, Pantai Syang Heulang, Pantai Karang Paranje, Pantai Puncak Guha dan Pantai Cijeruk Indah. Ada sekitar enam pantai yang paling sering didatangi wisatawan lokal, nasional hingga internasional. Karena pemandangannya bagus, hawanya sejuk, ombaknya menakjubkan, batu karangnya menantang, bahkan ada pantai memiliki air terjun yang menghadap pantai, yakni Pantai Rancabuaya. Pantai ini paling terkenal di Garut. Jika Pantai Santolo terkenal dengan sumber air panasnya saja. Pantai Sayang Heulang dikenal memiliki terumbu karang yang alami. Pantai Karang Paranje ada gugusan karang di sepanjang pantainya. Pantai Puncak Guha keunikannya dilihat dari atas tebing. Di bawah tebing itu Anda dapat melihat ratusan kelelawar.
# Situ Bagendit
Situ Bagendit adalah obyek wisata danau di Kecamatan Banyuresmi. Situ ini terkenal karena kualitas lingkungannya sangat baik dan kebersihannya terjaga. Kegiatan wisata yang dapat Anda nikmati di sini yaitu menikmati pemandangan indah dengan udara sejuk, bermain perahu dan sepeda air, menaiki rakit khas Situ Bagendit. Juga ada legenda menarik lahirnya objek wisata air.
Legenda dikutip dari buku Seputar Garut karya Darpan dan Budi Suhardiman, dulu kala ada janda kaya tapi pelit. Warga menyebutnya Nyi Endit, dari kata pedit (bahasa Sunda) artinya pelit. Suatu hari, Nyi Endit kedatangan kakek kelaparan. Tiga hari sang kakek minta makanan, tapi tak diberi. Hari ketiga si kakek menasihati Nyi Endit agar mau berbagi kepada sesama. Nyi Endit tak terima nasihat itu, ia naik pitam lalu mengusir si kakek. Sambil pergi si kakek sempat menancapkan tongkatnya di halaman rumah Nyi Endit. Tak terima halaman rumahnya dipasangi tongkat si kakek. Ia mencabut tongkat dan melemparkannya. Bekas tancapan tongkat muncul air, makin lama air makin deras bagai air bah. Rumah Nyi Endit dan hartanya tenggelam dalam air bah hingga menjadi situ Bagendit seperti sekarang ini
# Gunung Papandayan
Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan, Gunung Papandayan hanya berjarak 70 KM dari kota Bandung sehingga banyak warga Bandung yang pergi berwisata ke Gunung Papandayan. Daya tarik utama dari Gunung Papandayan adalah kawah dan air panasnya yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Selain itu banyak juga pecinta alam yang datang mendaki Gunung Papandayan untuk melihat keindahan panorama matahari terbit dari gunung ini. Apabila Anda ingin mendaki Gunung Papandayan, jangan lupa membawa baju hangat karena udara di puncak gunung ini termasuk dingin.
# Air Panas Cipanas
Cipanas adalah nama daerah di Garut yang terkenal dengan permandian air panas alaminya. Air Panas Cipanas terletak sekitar 6 KM dari kota Garut dan 50 KM dari kota Bandung. Dalam perjalanan mencapai Air Panas Cipanas, Anda akan melewati pegunungan dengan hamparan sawah yang hijau dan indah. Air Panas Cipanas banyak dikunjungi wisatawan baik yang menginap maupun yang hanya ingin beristirahat sejenak setiap harinya karena Air Panas Cipanas mengandung berbagai jenis mineral yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, selain itu fasilitas di daerah ini juga sangat lengkap untuk kegiatan wisata.
# Puncak Darajat
Destinasi wisata di Garut Darajat Pass, salah satu objek yang berupa pemandian air panas. Sehingga paling populer karena tempatnya yang sangat nyaman. Terlebih lagi, Anda bisa menikmati mandi dan bermain di tempat yang asri bersama dengan keluarga Anda. Puncak Darajat ini memiliki konsep yaitu taman bermain, sehingga sangat tepat membawa anak-anak Anda untuk mandi dan bermain disini. Dengan konsep taman bermain, menjadikan puncak Darajat Garut menjadi salah satu objek wisata Garut air panas yang sangat populer. Bahkan menjadi objek wisata di Garut paling terkenal.
# Kampung Sampireun
Wisata daerah Garut yang menjadi incaran para turis lainnya yaitu wisata Garut Sampireun. Tempat wisata di Garut Sampireun ini berupa suatu penginapan yang menawarkan fasilitas serta pemandangan yang cukup indah.Bagi Anda yang ingin berwisata dengan menikmati suasana ala sunda yang sangat kental, resort Kampung Sampireun bisa menjadi tujuan wisata Anda.Karena resort ini menawarkan fasilitas serta keindahan yang cukup unik khas dari sunda.
# Tebing Alam Batu Tumpang
Bagi Anda yang menyukai wisata yang menantang adrenalin, wisata daerah Garut yang satu ini sangat cocok bagi Anda.Tebing alam batu tumpang merupakan salah satu wisata yang menawarkan untuk pnajat tebing. Tebing yang cukup curam ini sangat cocok dan akanmenantang nyali Anda. Tak sedikit orang yang mengunjungi wisata alam Garut yang satu ini untuk menjajal keberanian seseorang.Penasaran ingin mencobanya?Lokasinya yang tak jauh dari sebuah pasar bernama Cikajang ini bisa Anda temui dengan mudah.
# Wisata Curug
Ada dua obyek wisata curug di Garut, yakni curug Citis dan curug Orok. Wisata curug merupakan air terjun dengan menawarkan pemandangan yang indah dengan udara yang masih asri. Pepohonan yang rindang dan lebat tumbuh dengan subur disekitar curug ini.Sehingga Anda bisa menikmati segarnya air di curug ini dengan udara yang masih asri. Sedangkan nama Curug Orok berasal dari cerita masyarakat Garut yang mengatakan bahwa dahulu kala ada seorang ibu yang membuang bayinya dari atas air terjun. (redaksibisniswisata@gmail.com)