Hotel Ikonik di New York Ini Tutup Permanen Dihantam Corona

Hotel Roosevelt tutup selamanya (foto: CNN)

NEW YORK, bisniswisata.co.id: Tak tahan menghadapi tekanan berat akibat virus corona, Hotel Roosevelt di New York, Amerika Serikat (AS), yang telah beroperasi hampir 100 tahun akhirnya menutup pintunya secara permanen, alias tutup. 

Sejak 1924, Hotel Roosevelt telah menjadi saksi sejarah beragam peristiwa penting di kota dengan biaya hidup termahal di dunia itu. 

Hotel yang merupakan salah satu ikon kota New York ini pernah menjadi saksi sejarah yang tak pernah terlupakan. Pada pemilu presiden 1948, Gubernur Thomas Dewey menjadikan Hotel Roosevelt sebagai markasnya.

Di sana pula ia melakukan kesalahan memalukan saat mengumumkan dirinya telah mengalahkan Harry Truman yang sesungguhnya adalah pemenang pemilu presiden 1948.

Hotel Roosevelt juga muncul sebagai backdrop sejumlah film, di antaranya “The Irishman”.  Hotel ini dinamai sesuai dengan nama Presiden AS Theodore Roosevelt.

Imej hotel kerap muncul dalam banyak film Hollywood terkenal termasuk “Maid in Manhattan,” “Malcolm X”, dan “Wall Street.” dan  tradisi malam tahun baru pun dimulai di sana.

Guy Lombardo pemimpin band dan pemain biola terkenal keturunan Kanada-Amerika, untuk pertama kali di tahun 1929 memainkan dan menyiarkan lagu “Auld Lang Syne” di malam tahun baru. 

Itulah siaran Malam Tahun Baru secara nasional yang pertama di radio. Sejak saat itu dan seterusnya, orkestra pimpinan Guy Lombardo rutin memainkan lagu “Auld Lang Syne” di malam tahun baru hingga 1959.

Seolah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari cakrawala kota Manhattan, Hotel Roosevelt memiliki arsitek yang menawan. Lokasinya pun sangat strategis, hanya beberapa menit saja dari Times Square dan Grand Central Terminal.  

Namun kini, Hotel Roosevelt harus menyerah mengakhiri kisahnya. Ia tak akan lagi menjadi saksi bagi sejumlah film maupun peristiwa bersejarah lain.

Hotel ini akan tutup permanen tahun ini, demikian kata juru bicara hotel kepada CNN dalam sebuah pernyataan. 

Hotel yang dimiliki Pakistan International Airlines ini menuding pandemi virus corona dan penurunan bisnis sebagai alasan utama mereka menghentikan operasinya.

“Karena lingkungan saat ini yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dampak tidak pasti yang terus berlanjut dari COVID-19, pemilik The Roosevelt Hotel telah membuat keputusan sulit untuk menutup hotel,” ungkap juru bicara hotel dalam penyataannya.

Ia menambahkan permintaan yang sangat rendah telah memaksa hotel ikonik ini menghentikan operasinya sebelum akhir tahun. ”Saat ini tidak ada rencana untuk pembangunan di luar jadwal penutupan.” 

Pandemi COVID-19 telah menghancurkan industri perhotelan dan memaksa banyak hotel di seluruh AS mengambil langkah drastis demi bertahan hidup. Tingkat hunian telah mencapai titik terendah. Banyak karyawan di industri ini dirumahkan bahkan diberhentikan.

Menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, industri rekreasi dan perhotelan telah kehilangan 7,5 juta pekerjaan pada April. Hingga saat ini, hanya sekitar setengah dari pekerjaan tersebut yang kembali.

Sebuah survei yang dilakukan Asosiasi Penginapan Hotel Amerika menunjukkan 74 persen hotel mengatakan akan melakukan lebih banyak PHK jika merekat tak mendapatkan bantuan dari pemerintah federal.

 

Rin Hindryati