Gubernur Anies Bawesdan mengecek kesiapan restoran hotel Grand Cempaka untuk para medis beristirahat. ( foto: instagram Anies Bawesdan)
JAKARTA, bisniswisata.co.id: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan hotel dengan kapasitas 700 kamar untuk menampung tenaga medis yang menangani pasien virus corona atau Covid-19. Mulai kemarin Hotel Grand Cempaka di kawasan Cempaka Putih telah diisi 400 orang tenaga medis.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Bawesdan mengatakan sebagian besar tenaga medis memilih untuk tidak pulang ke rumah lantaran takut menularkan virus kepada keluarganya. Oleh karena itu pihaknya menggunakan Hotel Grand Cempaka dan tiga hotel lainnya milik Pemprov DKI Jakarta untuk menjadi tempat tinggal sementara bagi seluruh tenaga medis dari 24 rumah sakit yang menangani pasien corona.
“Mulai hari ini kami menyiapkan fasilitas tempat tinggal kepada tenaga medis, bagi dokter dan perawat sehingga mereka bisa istirahat dengan tenang, nyaman dan semua kebutuhannya dipenuhi, tidak harus jauh-jauh pulang ke rumah,” kata Anies saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/3).
Penyebaran virus corona terus meluas bukan hanya masyarakat tetapi juga para dokter dan tenaga medis lainnya. Berdasarkan catatan Anies, hingga kini terdapat total 50 orang terdiri dari dokter dan perawat yang terinfeksi Covid-19 di ibu kota. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan data pada 20 Maret 2020.
Oleh karena itu, pemerintah DKI Jakarra gerak cepat dan memberikan dukungan penuh bagi seluruh tenaga medis. Selain tempat tinggal sementara, dukungan diberikan dengan menyiapkan alat pelindung diri dengan jumlah dan kualitas yang memadai serta memprioritaskan tenaga medis untuk mendapatkan rapid test.
Menurutnya, saat ini peran dan tanggung jawab tenaga medis begitu besar untuk menanggulangi pandemi virus corona ( Covid-19). Oleh karena itu, untuk mengurangi beban para petugas medis, Anies menegaskan agar masyarakat membatasi interaksi.
Perang melawan pandemi ini akan berlangsung lama. Maka itu, diperlukan kerja sama baik itu dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta dan masyarakat untuk mengurangi risiko penularan.
“Ini berlangsung bukan sehari dua hari atau seminggu dua minggu. Mungkin waktunya panjang, karena itu kami berharap langkah yang kami lakukan membutuhkan keterlibatan semua pihak,” kata Anies
Fasilitas Hotel
Sebanyak 220 kamar dengan 414 tempat tidur disediakan di Hotel Grand Cempaka. Novita Dewi, Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) mengatakan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat hingga saat ini baru dua RSUD yang mengirimkan tenaga medisnya untuk tinggal di hotel yang disediakan oleh Pemerintah itu, yaitu RSUD Pasar Minggu dan RSUD Tarakan.
Dia mengatakan seluruh karyawan Hotel Grand Cempaka dites laboratorium. Ini untuk memastikan siapa pun yang berada di dalam hotel negatif korona. Pengecekan ketat juga dilakukan di pintu masuk dan keluar hotel.
Pemprov DKI, kata dia, telah menyediakan dua bilik disinfeksi masing-masing untuk tenaga medis dan untuk umum.Kemudian di kamar setiap hari begitu mereka check out untuk berangkat ke rumah sakit, kamar dibersihkan dan disemprot disinfektan.

Hotel yang berada di Jalan Jenderal Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini telah ditempati sebanyak 400 tenaga medis yang menangani pasien virus corona di RSUD Tarakan, dan RSUD Pasar Minggu, mulai kemarin.
Lokasinya cukup strategis misalnya depan hotel dekat dengan halte busway yang memiliki jaringan bus ke penjuru kota. Jaraknya hanya 1 kilometer dari Rumah Sakit Islam Jakarta, kurang dari 2 kilometer dari pusat perbelanjaan ITC Cempaka mas, sekitar 2,6 Km ke Wisma Atlit yang menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 serta dekat dengan Stasiun Pasar Senen.
Ada 6 tipe kamar di hotel ini yaitu Grand Deluxe Room, Superior Room dan Deluxe Twin Room, Deluxe King Room, Junior Suite serta Standard Family Room. Fasilitas kamar ini untuk memenuhi semua kebutuhan para tamu.
Kamar didesain dengan ruang yang luas dan dilengkapi dengan kamar mandi pribadi lengkap dengan shower, bathtub air hangat dan dingin, serta pengering rambut. Kamar dilengkapi dengan telepon dengan akses jaringan nasional dan internasional, TV satelit, surat kabar harian, dan akses internet tanpa kabel (wireless). Selain itu, sebuah minibar, satu set setrika, dan AC juga disediakan di semua kamar.
Sebagai hotel bisnis, Grand Cempaka yang banyak dimanfaatkan berbagai instansi pemerintah dan swasta untuk menyelenggarakan kegiatan MICE ini jadi hunian yang nyaman kepada para tamunya baik para pebisnis atau para pelancong.
Hotel menyediakan fasilitas kepada para tamu seperti lobi, fasilitas pertemuan (meeting room), ballroom dengan kapasitas 1200 orang, serta restoran, lounge dan bar. Ada akses internet tanpa kabel (wireless), ruang Fitness, kolam renang out door, sauna dan juga tersedia pelayanan spa, laundry (keduanya dikenakan biaya).
Hotel BUMD milik Jaktour Group atau PT. Jakarta Tourisindo, salah satu Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta, yang pengelolaannya berada di bawah naungan Pemprov DKI Jakarta. Di kelola sejak 1996, hotel ini tarifnya juga terjangkau antara Rp 400.000 hingga Harga Rp 690 ribu per malam.
Selain Hotel Grand Cempaka Business, ada sebanyak 6 hotel lainnya yang berada di bawah naungan Jaktour, yakni Grand Cempaka Resort Bogor, D’Arcici Alhijra, D’Arcici Plumpang, D’Arcici Sunter, C’One Pulomas, dan C’One Cempaka Putih.
Novita Dewi mengatakan tenaga medis yang menginap, beristirahat, dan makan disediakan cuma-cuma oleh hotel ini. Sebelumnya tenaga medis mesti memenuhi persyaratan yaitu mendapatkan surat pengantar dari rumah sakit dan kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
Pihaknya sebagai penyedia jasa dan layanan bagi para tenaga medis tersebut berkomitmen memberikan layanan bagi para garda terdepan itu sesuai dengan arahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Begitu pula untuk makan sistemnya ‘free flow’, baik pagi, siang, malam termasuk snack dan kopi.
“Hotel-hotel lainnya milik Pemprov sedang dipersiapkan pula untuk rumah sementara bagi para tenaga medis garda terfepan wabah virus Covid-19 karena di DKI ada tenaga medis dari 24 rumah sakit yang akan ditampung sementara ” kata Novita Dewi.