EXPLORE! by bisniswisata.co.id
eps. 11: Menikmati Keistimewaan Kota Yogyakarta (Part 2)
Sembari menghabiskan waktu liburan tahun baru, saya kembali melancong ke tempat kelahiran dari Ayah saya, Kota Yogyakarta. Selain memiliki kenangan tersendiri bagi saya, kota ini seakan selalu memanggil saya untuk kembali menikmati keistimewaan Kota Yogyakarta.
Kali ini, saya diajak oleh sanak saudara di Yogyakarta untuk mengawali perjalanan dengan mengunjungi Puncak Sosok. Sebuah obyek wisata yang bisa dibilang terletak tak jauh dari tempat keluarga kami tinggal. Obyek wisata yang mendapatkan review sangat baik dari pengguna Google ini menawarkan pemandangan Kabupaten Bantul yang dikelilingi bukit-bukit hijau dan langit senja nan indah.
baca juga : https://bisniswisata.co.id/explore-eps-5-menikmati-keistimewaan-kota-yogyakarta-part-1/
Selain itu, para pengunjung juga dapat ber-piknik dan menikmati jajanan yang dijual disekitaran area dengan harga yang sangat ramah di kantong. Dalam beberapa hari tertentu, pengunjung yang beruntung bahkan dapat menikmati ‘Live Music’ dari para seniman lokal Yogyakarta.
Keesokan harinya, saya kembali diajak oleh sanak saudara saya untuk berkunjung ke Tebing Breksi, sebuah area bekas penambangan kapur di Desa Sambirejo, Sleman, Yogyakarta yang disulap menjadi obyek wisata kekinian dengan berbagai macam ukiran-ukiran raksasa yang sangat ciamik untuk dijadikan spot-spot foto.
Dengan dibuatnya tempat wisata di daerah ini, para pelancong yang mendapatkan pilihan baru untuk berwisata di Kota Yogyakarta. Selain itu, penduduk sekitar juga mendapatkan banyak keuntungan. Dikutip dari tempo.co, pada awalnya tercatat sekitar 5.000 warga Desa Sambirejo bekerja sebagai petani. Namun setelah tempat ini dibuka pada tahun 2016, mayoritas warga mendapatkan mata pencarian yang lebih variatif.
Sepulang dari Tebing Breksi, saya dihubungi oleh Kiniko Benardo, Ferio Tersinida, Natascha Sabrie dan Rizqi Lee untuk berkunjung ke Hutan Pinus Pengger pada keesokan harinya. Obyek wisata yang satu ini bisa dibilang sudah eksis sejak lama. namun semenjak makin banyaknya anak-anak muda yang mencari spot-spot foto ‘Instagrammable’, para pengelola hutan-hutan pinus di wilayah ini mulai memperbaharui spot-spot di area hutan masing-masing dan berhasil menarik kaum milenial untuk berkunjung kesana.

Dengan hanya membayar tiket masuk sebesar Rp 2.500, kami dapat menikmati suasana sejuk asri dan alami disertai dengan harum aroma getah pinus seperti layaknya hutan pinus yang tumbuh di dataran tinggi,. Di area hutan, pengunjung bisa berkeliling dengan berjalan kaki melalui jalan-jalan setapak yang dibangun melalui rindangnya pohon pinus.
Bagaikan ciri khas hampir semua obyek wisata di Kota Yogyakarta, Hutan Pinus Pengger juga menawarkan pemandangan alam yang bisa dinikmati dari tepi bukit. Pada malam hari, para pengunjung juga dapat menikmati kesejukan malam ditemani lampu remang-remang yang sangat menenangkan.
Sebagai penutup, saya dan beberapa teman berkunjung ke Tugu Yogyakarta untuk merayakan malam pergantian tahun bersama ribuan pengunjung lainnya sambil menyaksikan parade kembang api yang menghiasi indahnya langit Yogyakarta.