JAKARTA, bisniswisata.co.id: Halloween selalu bernuansa seram, mencekam. Momen diperingati setiap tahun tepatnya 31 Oktober, diperingati dengan suka cita. Saking kuatnya imajinasi, Halloween pun difilmkan. Film bertema tentang Halloween tak pernah kering dari ide. Malah berkonsep terbilang lumrah dengan sajian agar ditonton.
Bagi sebagian pencinta slasher film, Halloween kurang memiliki elemen kejutan yang berarti. Meski demikian Halloween tetap memiliki cerita yang menghibur malah beberapa kali sanggup membuat jantung berbedar. Apalagi bagi pencinta slasher yang kerap melihat setumpuk film sejenis dengan tokoh yang kuat.
Kini Halloween disajikan dengan versi terbaru. Sebuah sekuel dari kisah si pembunuh sadis Michael Myers pada tahun 1978. Myers dikisahkan masuk rehabilitasi selama empat dekade terakhir, namun tak kunjung membuat jiwanya sembuh.
Film diawali dengan dua jurnalis yang datang mengunjungi Myers untuk membuat laporan mendalam. Konon, Myers tak pernah berbicara selama dirinya direhab. Untuk memancing Myers berbicara, para jurnalis itu menunjukkan topeng khas Halloween, Boogeyman. Selama 40 tahun sang psikopat tidak mau berbicara dan terus membisu, kendati dipaksa oleh wartawan maupun psikiater.
Bukannya Myers yang berbicara, justru tahanan psikopat di tempat itu yang menggila. Jawaban menggila belum ditemukan, tiba-tiba Myers dan tahanan psikopat lainnya dipindahkan ke panti lain. Jangan bayangkan pemindahan tersebut melibatkan sekompi pengamanan lalu terjadi pembunuhan yang sadis bermandikan darah nan seru.
Pemindahan sebus penuh psikopat itu hanya dikawal seorang supir dan seorang dokter jiwa. Pemindahan tepat malam Halloween tanggal 31 Oktober, bus yang membawa Michael menuju penjara paling ketat tiba-tiba mengalami kecelakaan. Sang psikopat berhasil kabur dengan menghabisi aparat yang mengawalnya, kedua wartawan yang pernah mewawancarai hingga pelintas serta warga tak bersalah.
Cerita lolosnya Myers yang kelewat mudah ini sebenarnya jawaban dari doa Laurie Strode (Jamie Lee Curtis). Strode merupakan perempuan tua yang menghabiskan semasa hidupnya diteror pengalaman pahit hampir dibunuh Myers, empat dekade lalu. Karenanya satu hal yang mendorong Michael kabur karena dirinya ingin sekali menghabisi Laurie yang pernah lolos dari aksi kejinya 40 tahun lalu.
Sambil menebar teror pembunuhan sadis di sana-sini, Michael pun mulai memburu Laurie. Sebaliknya Trauma yang sangat membekas akibat teror Michael pada 40 tahun lalu, membuat Laurie dijauhi putrinya Karen Strode (Judy Greer) dan cucunya Allyson (Andi Matichak).
Namun yang terjadi, aksi balas dendam itu kurang kesumat. Empat dekade dikurung dalam rehabilitasi tampaknya menghambat kreativitas Myers dalam membunuh korbannya. Ia memang masih menggunakan pisau sebagai ciri khasnya, namun nuansa psiko dirinya kini terasa normal.
Sutradara David Gordon Green yang juga bertindak sebagai penulis Hollywood masih mengekspos teriakan-teriakan para korban Myers sebagai bumbu film, alih-alih cara cerdas menyelamatkan diri agar semakin seru. Meski tidak seheroik yang diharapkan, tak dipungkiri ada beberapa aksi Strode dan anaknya yang cukup membuat para penonton bertepuk tangan.
Film dengan tema sadis atau slasher sejenis Halloween telah banyak beredar sejak kemunculan Myers pertama kali empat dekade lalu. Untuk bisa kembali semenakutkan kala dulu kala, penting bagi Green, penulis Jeff Fradley dan Danny McBride memikirkan dengan keras sesuatu yang baru dari Myers sebagai bentuk kegilaannya yang selama empat dekade terpendam.
Apalagi, sejumlah slasher film sebelum Halloween versi 2018 sudah banyak yang sanggup membuat penonton pulang dengan trauma dan meninggalkan kesan mendalam atau ingin menontonnya lagi. Walau pulang dengan rasa biasa saja bagi sebagian penonton, Halloween sejatinya patut diberikan penghormatan karena berpegang teguh pada versi aslinya dengan menggunakan skoring asli sehingga sanggup membuat bulu kuduk meremang.
“Halloween” merupakan film horor bergenre jagal klasik yang menghadirkan psikopat bertopeng lateks ikonik bernama Michael Myers. Sama seperti psikopat ikonik lainnya dalam dunia film Hollywood, kembalinya Michael setelah vakum sekian lama dari dunia layar lebar tentunya disertai teror keji di sana-sini.
Beragam adegan pembunuhan sadis dan berdarah-darah menghiasi sepanjang film. Saking berdarah dan vulgarnya “Halloween” boleh dianggap sebagai film paling keji pada Oktober 2018. Kengerian ini ditambah dengan adegan-adegan jumpscare, saat Michael menyergap dan menghabisi para korbannya dari bagian tak terduga.
Dalang kekejaman ini, David Gordon Green berhasil meramu penampakan dan teror Michael secara rapih dan ikonik, sesuai dengan tema kengerian malam Halloween. Sang psikopat bukanlah satu-satunya bintang paling memukau dalam “Halloween”. Aktris veteran Jamie Lee Curtis, yang telah memerankan sosok Laurie Strode selama puluhan tahun, masih mampu menunjukkan tajinya di layar lebar.
“Halloween” dibintangi Jamie Lee Curtis, Judy Greer, Andi Matichak, Nick Castle dan sederet aktor/aktris lainnya siap meneror penonton Indonesia, khususnya Jakarta mulai Rabu 17 Oktober 2018. (EP)