BANGKOK, bisniswisata.co.id: Halal Route Berkontribusi Dorong Pertumbuhan Ekonomi IMT-GT. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah wisatawan Muslim dalam menemukan destinasi wisata halal di wilayah ASEAN, kata Sapta Nirwandar, Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center ( IHLC).
“Kontribusi Halal Route khususnya melalui kolaborasi dalam kerangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle). Wisatawan Muslim dari kawasan Asean ini akan mudah memandu lokasi wisata halal dan industri halal terkait lainnya,” kata Sapta Nirwandar hari ini, yang hadir sebagai juri berbagai penghargaan berkaitan dengan penyelenggaraan Thailand Halal Assembly 2024 terutama poster.
Halal Route Workshop, bagian dari Thailand Halal Assembly 2024, untuk mempromosikan inovasi aplikasi Halal Route. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah wisatawan Muslim dalam menemukan destinasi wisata halal di wilayah ASEAN, khususnya melalui kolaborasi dalam kerangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle).
Aplikasi ini tidak hanya menyediakan panduan lokasi wisata halal, tetapi juga mencakup informasi tentang restoran, penginapan, masjid, serta layanan lainnya yang mendukung kebutuhan wisata halal secara menyeluruh.
Dengan inovasi ini, kami percaya ekosistem pariwisata halal di ASEAN akan semakin terintegrasi, inklusif, dan berdaya saing global.
Lokakarya Rute Halal diselenggarakan di Bangkok pada 19 Desember 2024 lalu sebagai bagian dari inisiatif Kelompok Kerja Produk dan Layanan Halal.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pariwisata halal di seluruh subkawasan IMT-GT, menghubungkan destinasi utama, dan mempromosikan warisan budaya unik negara-negara anggota IMT-GT.
Dipimpin oleh Assoc. Prof. Dr. Winai Dahlan dan Assist. Prof. Dr. Paradorn Sureepong dari Halal Science Center (HSC) atau Pusat Sains Halal yang telah mengembangkan aplikasi inovatif ini untuk merevolusi pengalaman perjalanan bagi wisatawan mancanegara.
Universitas Chulalongkorn dan HSC (HSC-CU), bekerja sama dengan Dewan Islam Pusat Thailand (CICOT), menyelenggarakan Thailand Halal Assembly 2024 (THA2024) yang dianggap sebagai acara payung besar mencakup tiga komponen utama: IHSATEC ke-11 (Konferensi Sains dan Teknologi Halal Internasional), HASIB ke-17 (Sains, Industri, dan Bisnis Halal), dan Lokakarya Rute Halal ( halal routes).
Selain itu, ada zona pameran, termasuk Zona Inovasi HSC, Zona UKM Halal, dan Zona Proyek Inovasi Sains Kesehatan Halal. Acara ini dijadwalkan pada 19–20 Desember 2024, di Hotel Al Meroz, Bangkok, Thailand. Tema utama konferensi ini adalah ”Menuju Kepercayaan Halal Melalui Teknologi Digital 2AI.”
Sesi Halal Routes difokuskan pada dampak transformatif aplikasi Rute Halal. HSC telah mengembangkan aplikasi inovatif ini untuk merevolusi pengalaman perjalanan bagi wisatawan Muslim, dengan menawarkan panduan terperinci tentang pengalaman ramah halal di Thailand.
Aplikasi ini membantu wisatawan menemukan masjid, restoran halal, dan hotel serta objek wisata ramah Muslim dan memastikan perjalanan yang lancar dengan semua informasi yang diperlukan.
Wakil Direktur CIMT, Muhammad Hafiz Hannibal menyampaikan sambutannya, menyoroti bahwa Program Rute Halal akan tidak hanya berkontribusi dalam pengembangan halal ekosistem pariwisata tetapi juga mendukung ekosistem yang lebih luas pertumbuhan ekonomi bagi kawasan IMTGT tersebut.
Program ini memiliki potensi untuk menjadi katalisator bagi kolaborasi regional, mening- katkan pariwisata halal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sesi akademik ini diselenggarakan bersama oleh HSC-CU bekerja sama dengan Research Synergy Foundation (RSF) dan organisasi terkemuka lainnya.
Sebanyak 36 karya akademis dipresentasikan pada konferensi internasional tersebut, termasuk 20 presentasi lisan (11 di tempat, 9 virtual) dan 16 presentasi poster.
Lebih dari 985 peserta berpartisipasi dalam konferensi di tempat, dan setidaknya 7.613 peserta bergabung secara daring dari lebih dari 34 negara, termasuk Pakistan, Australia, Afrika Selatan, Australia, India, Oman, Tiongkok, Kuwait, Jepang, Taiwan, Republik Korea, Amerika Serikat, Indonesia.
Begitu pula Malaysia, Bahrain, Kamboja, Hong Kong, Vietnam, Bangladesh, Laos, Nigeria, Jerman, Uzbekistan, Turki, Republik Kirgistan, Maladewa, Brunei, Myanmar, Filipina, Singapura, Qatar, UEA, Swiss, dan Thailand.